Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Ahir Tahun Pembangunan Kota Cilegon Bidang Infrastruktur (Bagian 1)

7 Desember 2022   10:42 Diperbarui: 7 Desember 2022   10:50 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Jalan Ajur Muk-Muk di Cilegon, Foto Tampilan Layar Video Anton Daeng Harahap.

Bulan Desember 2022, merupkan momentum untuk melihat sejauh mana pemerintah Kota Cilegon-Banten melaksanakan pembangunan tahun 2022. Untuk melihat itu, tidaklah sulit lantaran kisi kisi pembangunan itu sudah terangkum dalam dokumen resmi pembangunan yakni APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang telah disepakati bersama antara Legslatif dan eksekutif dan di tetapkan melalui Peraturan Daerah .

Sejauhmana pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan daerah tidak dilihat dari berapa kali pimpinannya mengadakan study banding ke luar daerah, berapa kali dapat penghargaan, tetapi sejauh mana pimpinan daerah dapat menjalankan program yang terangkum dalam APBD itu untuk kepentingan rakyat.

Catatan ini saya hususkan mengenai pelaksanaan pembangunan infrastruktur/pembangunan fisik di Kota Cilegon  tahun 2022. Pembangunan Infrastruktu saya anggap penting karena akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Kita masih ingat betapa riuhnya masyarakat berteriak soal buruknya kondisi infrastruktur terutama jalan di wilayah Cilegon sehingga muncul narasi yang sangat menyentuh dilihat dari aspek local wisdom dengan istilah "Ajur muk-muk" . Istilah ini awalnya di populerkan seorang penulis Mang Pram dalam tulisannya di Kompasiana tentang kondisi jalan di Cilegon  yang Ajur Muk Muk.

Ajur Muk Muk adalah bahasa Cilegon yang menggambarkan sesuatu dengan kondisi yang sangat parah keadaannnya atau kerusakannya. Jika objeknya jalan, maka gambarannya adalah jalan yang kondisinya rusak parah se parah-parahnya.

Lantaran yang demikian, maka kemudian muncul protes dan kritik dari warga Cilegon dengan beragam ekspresi menggambarkan jalan jalan di Cilegon yang kondisinya rusak parah alias Ajur Muk Muk itu, ada yang menarasikan dengan video, ada yang lomba mancing di kubangan jalan, ada yang lomba foto dengan latar jalan yang rusak, ada yang nanam pisang ditengah jalan dan berbagai ekspresi lainnya. 

Narasi seperti ini jangan dianggap sebagai ungkapan "nyinyir", tetapi harus dimaknai sebagai suatu pertanyaan publik mengapa jalan yang rusak tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, harus dimaknai sebagai keinginan masyarakat agar jalan yang rusak segera di perbaiki atau bisa dimaknai sebagai ungkapan kekecewaan warga atas kinerja dan perhatian pemkot yang buruk terhadap kepentingan masyarakat.

Wajar masyarakat bertindak demikian mengingat pengalaman   Pelaksanaan APBD 2021 lalu, telah meninggalkan satu legasi tentang buruknya kinerja Pemkot Cilegon dalam pelaksanaan pembangunan. Hal itu ditandai dengan penyerapan anggaran yang rendah, SILPA menggunung, proyek gagal lelang dan proyek gagal bayar.

Biang keladi dari semua itu, salah satunya adalah lantaran  banyak pembangunan infrastruktur/pembanguna fisik yang  gagal dilaksanakan, akibatnya  mewarikan SILPA hampir setengah trilyun. Dalam bahasa kampung, SILPA ini mengandung makna uang atau anggaran tak terpakai sia sia di APBD, yang rugi adalah masyarakat karena kepentingannya tak terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun