Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Puji

17 November 2021   20:04 Diperbarui: 17 November 2021   20:10 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi, Koranseruya.com

Puji, begitu ia biasa dipanggil, nama asli Pamuji.

Tergolong Pengusaha sukses. Istrinya, Syusi sibuk kesana kemari, kumpul sana kumpul sini bersama geng sosialitanya, terkadang pulang larut mlam. Alasannya, arisan.

Hati Puji hampa, tak ada kehangatan dalam kehidupan rumah tangga, lantaran sama sama sibuk.

Mengisi kehampaan hatinya, Puji minta tolong temannya untuk mengirim nomor telpon seseorang yang bisa menyediakan wanita penghibur, sekadar untuk menemaninya  di hotel.

Nomor telpon ia dapatkan. Tak lama, Puji menghubungi seseorang.

"Hallo... selamat malam, bisa sediakan bidadari untuk nemani saya malam ini?", kata puji.

" Oh.. siap bos, sharelock aja tempatnya", terdengar suara di ujung telpon.

Segala sesuatu di bereskan Puji, termasuk uang jasa sudah di transfer sesuai kesepakatan.

" Tiga puluh menit paket tiba bos", begitu chat WA .

Puji menghela nafas lega, berbaring di tempat tidur dengan lampu remang.

Tak lama, bel room berdering.

"Masuk aja, pintu tak di kunci" kata Puji.

Seorang wanita, semampai masuk, liuk tubuhnya samar terawang.

"Saya siap siap ya pak, bisa hidupkan lampu yang terangnya dulu ngga pak",

"Ya boleh, itu di sebelahmu saklarnya", kata Puji masih berbaring.

Lampupun dinyalakan, byaaar. Seketika Puji melompat dari tempat tidur sambil berteriak, si Wanita juga tak kalah kaget.

"Mama.......!

"Papa.........!

Tamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun