Sebelum video liburannya viral, DRP juga pernah bikin heboh masyarakat Cilegon. Beberapa bulan lalu, sebagai anggota DPRD Banten, ia mewacanakan agar Jalan Lingkar Selatan (JLS) sebaiknya diserahkan ke Provinsi Banten. Wacana itu ia lontarkan saat reses di Cilegon, wacana penyerah JLS ini kemudian ditangkap oleh Walikota yang baru menjabat, Â bahkan menjadi pembahasan di internal pemerintah Kota Cilegon dengan alasan biaya pemeliharaan yang membebani APBD.
JLS adalah jalan yang di bangun oleh Pemerintah Kota Cilegon pada masa kepemimpinan H.Tb. Aaat Syafaat maupun H.Tb. Iman Ariyadi yang termasuk mega proyek Pemkot Cilegon, otomatis menjadi asset Kota Cilegon. Tujuannya disamping untuk mengurai kemacetan dalam kota, juga untuk menghidupkan perekonomian wilayah sekitar.
Wacana penyerahan itu sontak menjadi ramai, beberapa anggota DPRD Kota Cilegon seperti Rahmatullah (Demokrat), Subhi (Golkar), Isro Mi'raj (Golkar), Hasbi Sidik (Gerindra), bahkan Sihabudin Sidik anggota DPRD Provinsi Banten Dapil Cilegon (Gerindra) menentang dan tidak setuju jika JLS akan diserahkan ke Provinsi Banten.
DRP lulus dari Fakultas Teknik Untirta., Â dimasa kuliah, Â ia tercatat sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC). Saat menjadi mahasiswa itulah DRP kerap mengadakan demontrasi menentang program program pembangunan Kota Cilegon, salah satunya adalah Pembangunan JLS. Namun Walikota Cilegon tetap menyelesaikan pembangunan JLS karena diyakini bisa membuat peningkatan ekonomi masyarakat.
Setelah selesai kuliah, DRP direkrut oleh H. Sam Rahmat dkk untuk mengelola sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Transportasi. Ketika jadi mahasiswa menolak JLS, namun ketika JLS sudah selesai, perusahaan yang dikelola DRP Â banyak memanfaatkan JLS, sekarang ia menjadi pengusaha sukses setelah JLS selesai dibangun.
Menilik jejak Langkah DRP seperti diatas, bagi saya sudah tidak heran, video yang diunggahnya itu tidak lepas dari panggung, ia ingin mencari ketenaran lewat panggung media social, hanya sayang langkahnya keliru, harus banyak belajar dari Rafi Ahmad atau Atta Haliintar.
Demikian halnya dengan wacana penyerahan JLS Â ke Provinsi Banten, jelas ada benang merah antara aktivitasnya yang dulu (demo JLS) Â dengan gagasan penyerahan JLS sekarang, yakni -- kemungkinan -- merasa tidak memiliki Cilegon.
itu Saja...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H