Suasana Munsalub JCC 2017 ini memang nampak jauh beda dengan pelaksnaan Munas/Munaslub sebelumnya. Suasana ketegangan diantara para peserta maupun para penggembira, kini tak tampak sama sekali. Meskipun ruangan perhelatan Munaslub tetap dijaga, selain peserta tidak diperbolehkan masuk, namun suasana begitu cair dan santai.
Diluar ruangan, para kader Golkar yang tidak menjadi peserta, bergerombol dan ngobrol dan lalu lalang tanpa beban, diantanya juga ada yang santai, ngopi bareng di caffe yang ada dekat pintu masuk JCC, sesekali juga kelihatan peserta Munaslub ikut nimbrung, ngopi bareng dengan rombongan atau koleganya sesama kader Golkar yang datang dari seluruh Indonesia.
Bukan hanya itu, banyak kader Golkar yang  memanfaatkan momen ini untuk berfoto ria dengan para petinggi Golkar  atau minimal dengan tokoh Idolanya. Saya berkesempatan untuk foto bareng bang Akbar Tanjung. Saya pilih bang Akbar bukan semata mata beliau adalah tokoh Idola, tetapi karena memang bang Akbar Tanjung sering datang ke Cilegon baik kapasitanya sebagai Tokoh Golkar yang sering di undang menjadi Narasumber saat DPD Golkar Cilegon mengadakan acara tertentu maupun sebagai tokoh nasional yang punya hubungan emosional dengan keluarga besar Alm H.Tb. A'at Syafaat, mantan Walikota dan Ketua DPD Golkar Cilegon.
Dalam Pemandangan Umum itu, semua menyampaikan bahwa Airlangga Harto disepakati untuk ditetapkan dalam Munaslub ini sebagai Ketua Umum Golkar sebagaimana diputuskan dalam Rapat Pleno DPP Golkar. Adapun periodesasi, ada yang sebagian kecil mengusulkan untuk 1 periode kepemimpinan, tetapi sebagian besar mengusulkan agar periodesasi hanya meneruskan sisa yakni hanya sampai 2019 Â ( periode 2014-2019) .
"Setuju............", sahut peserta  riuh diiringi tepuk tangan bergemuruh sambil berdiri.
"Tok Tok tok", palu sidang dipukul Dedy diiringi juga suara tok tok tok dari mulut  Dedy. Dedy pun besemangat.
"Berhubung ini kebahagiaan kita bersama, bagaiman kalau sekali lagi  saya tawarkan, Apakah Airlangga Hartarto disetujui untuk ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar, dan periodenya sampai 2019?", tiba tiba Dedy mengulangi pertanyaan.