"Brak brark braaaaak", terdengar suara asbak kaleng yang dibanting banting diatas meja kayu oleh Abdullah Syarif, mantan Anggota DPRD Kota Cilegon.
Peristiwa diatas terjadi saat nonton bareng siaran  langsung salah satu stasiun TV Swasta pertandingan Timnas U 19 melawan Myanmar dalam laga Piala AFF Minggu (5/9) kemarin  bersama Walikota Cilegon DR.H.Tb.Iman Aryadi, Manager Cilegon United FC Yudhi Apriyanto dan rombongan, Ketua Koni Cilegon Budi Mulyadi, dan Sekretarisnya Irfan Ali Hakim, Mantan Kepala Desa se Cilegon beserta para  aktivis Pemuda.
Tentu saja, apa yang terjadi saat itu bukan ungkapan kegembiraan, tetapi sikap "kesal" melihat anak anak asuhan Indra Syafri hingga pertengahan babak kedua Timnas Indonesia belum juga mampu memasukkan bola ke gawang Miyanmar, sebaliknya Timnas ketinggalan 1-0 Â saat babak pertama.
Kita kesal, semua kesal, ya itulah bola. Kekesalan peserta nobar bisa saya maklumi lantaran sejak awal semua yang nobar  menjagokan Timnas bisa memenangi pertandingan melawan Miyanmar (hanya seorang yang tidak mendukung karena ingin suasana hidup). Apa mau dikata, hingga peluit panjang babak pertama hingga pertengahan babak kedua, Indonesia masih terseok seok tak mampu menembus pertahanan  lawan untuk menjebol gawang Myanmar.
"Ganti pemain ganti pemain", begitu teriak peserta nobar menyaksikan para punggawa timnas seolah kehabisan akal.
"Ayo masukkan Asnawi, Anawi, Asnawi Indra Sapri", kata Walikota Cilegon yang nampak masih kesal melihat Timnas belum juga bisa menjebol gawang lawan meski sudah ada pergantian beberapa pemain.
Tak  lama kemudian, meski Indra Syafri tak mendengar permintaan Walikota Cilegon, ternyata apa yang diminta dilaksanakan Indra, Asnawi Mangkualam dimasukkan. Semua yang nobar berteriak.
Rupanya dengan masuknya Asnawi membawa pengaruh besar terhadap ritme permainan timnas, serangan demi serangan terlihat lebih hidup dan membuat was was para pemain Myanmar. Hasilnya menit 71, bermula dari tendangan Marasabessy yang tidak bisa ditangkap kiper Myanmar dan memantul tiang gawang, tak disia-siakan Egy yang menjadi andalan Timnas, tandukan kepala melesat  menggetarkan jaring gawang Myanmar, 1-1 kedudukan, secepat kilat saya bereaksi meledek pendukung Mynamar.
Saat perpanjangan waktu selama 4 menit, Egy menyusur disebelah kiri gawang lawan melewati beberapa pemain, duaaaar kaki kiri melesatkan bola, tidak bisa ditangkap kiper tapi kena tiang gawang dan memantul mengarah ke jala, jalapun bergetar terkena bola yang masuk. 2-1 untuk Indonesia pada menit 90+2. Indra Safri berjingkrak, Pelatih Myanmar megang kepala, semua yang nobar berjingkrak, dan sayapun berjoged dihadapan pendukung Myanmar. Indonesia menang 2-1 atas Myanmar hingga pluit panjang babak kedua berahir.
Ayo nobar, ayo Indonesia, Kita Indonesia, kita bisa.
AYO AYO INDONESIA
AKU CINTA INDONESIA
WALAU DITINGGAL RAISA
MASIH ADA TIMNAS BICARA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H