Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bangga Jadi Orang Kampung

22 April 2017   14:43 Diperbarui: 12 Agustus 2017   06:46 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima belas tahun yang lalu, ketika suatu saat saya berkunjung ke Kotabumi Lampung, saya iseng beli beberapa  bibit pohon jati, bibit itu saya tanam di kebun milik orang tua saya, kalau titip dikebun tetangga, repot urusannya. Tiba giliran anak saya berniat bikin gubug alias rumah tinggal, sibuk bukan kepalang harus beli ini dan itu, termasuk kusen pintu dan jendela. Tentu saja harganya untuk saat ini tidak tergolong murah, untuk pintu saja tidak kurang dari 5 juta perak jika bahannya kayu jati. Nah untung jadi orang kampung punya pohon jati sendiri, tinggal panggil tukang ‘’tebang’’ pohon, bikin balok, bikin papan lantas di bawa ke Panglong diproduksi menjadi pintu dan jendela.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Butuh kursi teras, tidak susah susah, memanfaatkan bonggol bekas potongan pohon, jika mau kreatif, tidak ada matinya. Bonggol itu bisa dibentuk menjadi kursi antik dan bermanfaat untuk dijadikan tempat duduk santai di teras depan atau teras belakang.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Demikian halnya, ketika saya bikin rumah beberapa tahun lalu, saya iseng saja beli beberapa bibit pohon mangga, tak perlu di kebun, tanam di sekeliling pekarangan rumah, ada Mangga Indramayu, Mangga Gedong, Mangga Arumanis, Mangga Manalagi, hasilnya, percaya deh ngga bakal habis dimakan sendiri, tetangga dan keluarga pasti ikut merasakan saat panen, bahkan tak jarang pula dirasakan oleh tukang buah yang rajin keliling nebas buah manga dengan harga yang lumayan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
mangga1-58fb088c109773cc192341cd.jpg
mangga1-58fb088c109773cc192341cd.jpg
CUCU juga senang,,, Kopyor dari kebun.
CUCU juga senang,,, Kopyor dari kebun.
Soal kebutuhan pokok, utamanya beras, sebagian petani tidak dibuat pusing, sebab dalam kurun waktu tertentu, ada saja stok beras hasil dari panen. Untuk yang satu ini, tentu bisa bermacam macam kelas petaninya, ada petani yang menanam padi dengan sistim maro, yaitu menanam di sawah milik orang lain, hasilnya dibagi dua, separo yang nanam dan separo yang punya sawah, adapun saya termasuk golongan yang kedua yaitu petani yang hanya menerima separo hasil panen dari yang menanam walaupun masih milik keluarga.

ini namanya MARO
ini namanya MARO
Begitulah, jadi saya tetap bangga jadi orang kampung, dan ternyata apa yang saya lakukan itu, dalam kacamata Rostow, termasuk dari salah satu ciri berhasilnya pembangunan yakni “berhasil memproduksi kebutuhannya sendiri”

Semua Foto, dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun