Seperti sudah kita ketahui bersama, bahwa berdasarkan hasil  perhitungan suara Real Count KPU dengan mengambil data C1, Suara sah dalam Pilkada DKI 2017 ini sebanyak kurang lebih 5.494.832 suara. Dari jumlah suara sah tersebut Ahok-Jarot dengan dukungan koalisi Partai Nasdem, Golkar, PDIP dan Hanura  kebagian 2.357.587 suara. Sementara itu Agus - Silvi, hanya mendapatkan  936.609 suara. Adapun Anis Sandi memperoleh 2.200.636 suara.
Dari data tersebut, kita dapat membacanya bahwa jika dilihat dari prosentase perolehan suara, Koalisi partai pendukung Ahok-Jarot menyedot suara sebanyak 42.91%, Agus-Silvi 17,05% suara dan Anis-Sandi mendulang 40,05% suara.
Lantas kesimpulan ahirnya adalah bahwa sesungguhnya yang terjadi adalah, Perolehan suara Ahok Jarot yang didukung oleh koalisi partai Nasdem, Golkar, PDIP dan Hanura menurun yakni dari 48,96% pileg 2014 menjadi 42,91%, artinya terjadi penurunan sebanyak kurang lebih 6% suara.
Lebih parah lagi hasil perolehan Agus-Silvi dengan dukungan koalisi partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN kehilangan  11% suara dari 28% suara pileg 2014 menjadi 17,05% pada Pilkada DKI.
Kemana hilangnya suara kedua paslon diatas?, tentu saja bisa dikatakan terjadi pengalihan dukungan suara kepada Anis-Sandi dengan kenaikan kurang lebih 17% suara dari 22,93% pilgub 2014 Â menjadi 40,05% suara Pilkada 2017 (bandingkan juga dengan penambahan suara Ahok-Jarot dan Agus Silvi yang hilang).
Nah demikianlah para pemirsa, saya sedang menunggu kemana larinya suara 17,05% suara Agus Silvi pada putaran kedua, apakah ke Anis-Sandi, ataukah GOLPUT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H