Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seharusnya Saya Ada di Ngoplah

24 Desember 2016   18:43 Diperbarui: 24 Desember 2016   19:45 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedah Buku di DPRD Cilegon, dokpri

Entah saya lupa tanggalnya, tapi seperti kalimat yang sipakai Jaksa untuk sebuah dakwaan, setidak tidak ya di bulan Desember ini, saya mendapat pesan melalui in box dari bos Kutu Buku dan Kompasianer Thamrin Sonata yang isinya mengundang saya untuk bicara dalam acara ngoplah di kompasiana membedah buku barunya pak Thamrin Dahlan “Bukan Hoax” sekaligus juga bicara buku saya “Catatan dari Cilegon” yang diterbitkan Peniti Media. Tentu saja saya langsung katakan siap.

Undangan Pak Thamrin, dokpri
Undangan Pak Thamrin, dokpri
Kesanggupan saya untuk menyiapkan diri  dalam acara itu, lantaran saya selama bergabung di Kompasiana, belum pernah ikut acara ‘’ngoplah”, saya baru ikut sekali kegiatan Kompasiana dalam Kompasianival beberapa bulan lalu.

Acara Ngoplah ini saya anggap penting karena kata Pak TS, akan membedah buku saya, tentu saya sangat gembira walaupun Buku saya itu sudah di Bedah di DPRD Cilegon yang dihadiri oleh Walikota Cilegon, Ketua DPRD Cilegon, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tirtayasa Banten dan tidak kurang dari 250 orang yang hadir saat itu.

Bedah Buku di DPRD Cilegon, dokpri
Bedah Buku di DPRD Cilegon, dokpri
Dedengkot Kutu Buku pada Acara Bedah Buku, dokpri
Dedengkot Kutu Buku pada Acara Bedah Buku, dokpri
Disamping itu, saya juga merasa tersanjung diminta untuk bicara dihadapan para penulis handal di Kompasiana walaupun saya juga mencari cari apa kira kira yang harus saya sampaikan.

Yang paling antusias saya harus ikut ngoplah ini adalah kesadaran bahwa saya ini orang kampung, orang udik, tentu saja di undang ke Jakarta senangnya bukan kepalang, he he he.

Namun apa mau dikata, mendadak saya ditugaskan untuk berangkat ke Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam kaitannya dengan pembuatan Perda Keolahragaan di Provinsi Banten yang tentu saja tidak bisa saya tolak. Agar tidak mengecewakan yang punya ‘’hajat’’, saya kabarkan bahwa saya minta maaf tidak bisa hadir dalam acara ngoplah. Utung yang punya gawe bisa memaklumi,’’laksanakan, karena itu tugas kenegaraan”, begitu kata pak TS.

sms-thamrin2-png-585e5ed2e322bd9c175abbdd.png
sms-thamrin2-png-585e5ed2e322bd9c175abbdd.png
Ya, sungguh sangat saya sayangkan ketidakhadiran ini, padahal saya berencana ingin berbicara tentang tulis menulis hingga diterbitkan menjadi sebuah buku yang sama sekali tidak mengeluarkan modal tapi bisa mendapatkan penghasilan.

Saya menyebutkan mendapatkan penghasilan karena memang bukan mendapat keuntungan. Bingung kan?. Nah ini yang ingin saya ceritakan di acara ngoplah, bagaimana caranya menerbitkan sebuah buku oleh sebuah penerbit yang meski saya tidak mengeluarkan modal, tapi penerbit mau menerbitkan buku kita. Setelah buku ini terbit, sayapun tidak menjualnya, tapi saya bagikan secara gratis untuk masyarakat sebagai sumbangsih pemikiran sesuai dengan apa yang saya tulis dalam buku tersebut. Namun demikian, dari penerbitan buku itu saya tetap mendapatkan penghasilan, bahkan bisa melebihi pendapatan dari penjualan buku.

Ya seharusnya saya ada di acara Ngoplah di Markas Kompasiana Palmerah tanggal 23/12 kemaren itu, meski saya saat itu ada diatas montor mabur Garuda melintas diatas cakrawala, saya tetap membayangkan keseruan acara ngoplah. Malam hari saya coba coba cari  dokumen melalui efbe,,, ya kelihatan sangat seru, itu yang saya tangkap dari foto foto yang dikirim   Pak TS dan mba Arum Seto, tapi ya  mudah mudahan lain waktu saya bisa Ngoplah bareng. Selamat untuk Pak Thamrin Dahlan dan semua yang terlibat dalam acara Ngoplah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun