Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seandainya Ahok Bicara Begini, Pasti Aman

16 Desember 2016   10:36 Diperbarui: 16 Desember 2016   14:32 7314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bejibun penulis mengupas tentang  perkataan  Ahok saat pidato di kepulauan seribu, perkataan itu  yang membawa dirinya ke kursi Pesakitan karena didakwa soal penistaan Agama. Saya tidak akan menulis panjang lebar, hanya akan memberikan pengandaian saja.

INI KATA KATA AHOK YANG BIKIN JADI PESAKITAN

"Bapak-Ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak Bapak-Ibu, ya. Jadi, kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu, ya, enggak apa-apa. Karena ini, kan, hak pribadi Bapak-Ibu. Program ini jalan saja. Jadi Bapak-Ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok,"

COBA SEANDAINYA AHOK BICARA BEGINI,,,

Bapak-Ibu enggak bisa pilih saya karena pakai Surat Al-Maidah 51, Itu hak Bapak-Ibu, ya. Jadi, kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka,  ya, enggak apa-apa. Karena ini, kan, hak pribadi Bapak-Ibu. Program ini jalan saja. Jadi Bapak-Ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok,"

Saya yakin seyakin yakinnya, jika saja Ahok bicara seperti itu, Ahok akan banyak mendapat simpati dan Ahok pasti aman dari hujatan ummat Islam yang  ber-implikasi terhadap adanya dugaan penistaan agama, sebab dengan bahasa seperti itu, berarti Ahok sangat memahami keberadaan ummat Islam yang mempunyai pedoman dalam hal memilih seorang pemimpin berdasarkan kitab suci Alqur'an.  

Selain itu Ahok akan dipandang sebagai pemimpin yang punya toleransi terhadap ajaran Agama dan kehidupan beragama atau dalam bahasa Pemuda Muhammadiyah Ahok memahami dan menghormati keberagaman, atau dalam bahasa politik  kenegaraan Ahok sangat memahami Bhinneka Tunggal Ika.

Tapi nasi sudah tumpah, Ahok kejeglog oleh perkataannya sendiri yang selalu arogan dalam berkomunikasi, akibatnya ya seperti ini, seng sabar mawon nggih pak Ahok, kulo nderek prihatin.

Sampun nggih, matur nuwon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun