[caption caption="Suasana Rapat Anggota KONI Pusat Tahun 2016"][/caption]Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 6-8 Maret 2016, dilaksanakan perhelatan Rapat Anggota KONI Pusat 2016 bertempat di Gedung Serbaguna Senayan. Perhelatan akbar ini dihadiri seluruh Pengurus KONI Provinsi se Indonesia dan Pengurus Pusat/Besar Cabang Olah Raga. Tentu saja, saya sebagai Kabid Organisasi KONI Banten hadir di perhelatan ini bersama dengan Ketua Umum KONI Banten Brigjend Pol. (Purn) Hj. Rumiyah Kartoredjo dan Sekum KONI Banten Drs. Engkos Kosasih.
[caption caption="ketua Umum KONI Banten Brigjend. Pol.Purn. Hj. Rumiyah Kartoredjo, Kang Nasir dan Sekum KONI Banten Drs Engkos Kosasih."]
Berikut beberapa catatan terkait Pelaksanaan Rapat Anggota KONI 2016
Rapat Anggota merupakan salah satu forum tertinggi di KONI untuk mengesahkan program kerja tahunan dan penilaian Pelakasnaan Program Kerja tahun sebelumnya serta hal hal lain yang dianggap perlu.
Sayangnya, Menpora Imam Nahrawi tak hadir dalam acara itu. Ketidak hadiran Menpora dalam perhelatan yang dilaksanakan KONI, bukan hal yang aneh. Sudah terlalu biasa, sudah menjadi langganan bagi Menpora untuk hanya mewakilkan kepada deputynya jika di undang KONI dengan alasan ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggal, siapa lagi kalau bukan Joko Pekik sebagai pejabat negara yang diutus untuk mewakili Menpora dalam memberikan sambutan dan membuka acara.
Apresiasi dari peserta Rapat justru ditujukan kepada Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi.
[caption caption="Menteri PENPAN-RB Yuddy Chrisnandi Memberikan Arahan."]
Meski dalam kondisi sibuk, Pak Menteri bisa hadir dan memberikan Pengarahan. Menurutnya, birokratisasi dalam pembinaan atlet perlu dikurangi. Olahraga jangan sampai menambah birokrasi karena bisa menimbulkan hal yang kurang produktif. Di pemerintah saja birokrasi dipangkas.
Pernyataan ini jelas menyindir carut marutnya penanganan dan pembinaan Olah Raga di Indonesia yang ditangani beberapa kementrian, ada Pekan Olah Raga Pelajar yang ditangani Kementrian Pemuda dan Olah Raga, ada Olimpiade Olah Raga Siwa Nasional yang ditangani Kementian Pendidikan dll.
Dalam acara dialog, peserta Rapat minta agar ada perhatian husus dari negara terhadap atlit berprestasi yang sudah membawa nama baik Indonesia seperti penerimaan PNS.
Menteri Yuddy kemudian menjanjikan akan mengusulkan formasi khusus untuk atlet berprestasi dalam penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Pengisian formasi ini tentunya tetap mengacu pada Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu penerimaan PNS harus melalui seleksi dan batas usia maksimal 35 tahun.
“Kami akan siapkan kebijakan untuk formasi khusus bagi atlet berprestasi. Dalam hal ini KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat bisa memberikan rekomendasi atlet berprestasi yang diusulkan,” demikian kata Yuddy Chrisnandi disamput prok prok prok tepuk tangan peserta, bahkan usai dialog, ada peserta yang meneriakkan Yuddy layak jadi Menpora.
[caption caption="ha ha ha,,,,, Jabat tangan"]
Namun demikian, saya tidak terlalu banyak berharap, sebab hal ini sudah menjadi hal yang sangat biasa, seorang pejabat bicara seperti itu, bahkan saat saya kirim SMS kepada Kepala Badan Kepegawain Daerah di salah satu pemerintah daerah, dengan ringannya ia membalas ‘’itu mah lagu lama’’. Nah jangan jangan ini hanya sekedar PHP.
Sedikit agak terhibur, ketika dalam Pleno, disepakati rekomendasi agar KONI membentuk Pokja yang tugasnya mengkoordinasikan antara KONI dan MenPAN-RB terkait penerimaan CPNS bagi atlit berprestasi itu. Semoga ke depan bukan PHP tentunya.
Ahirnya, dalam Rapat Anggota yang ditutup Ketua KONI Pusat, Mayjen TNI Purn. Tono Suratman diputuskan beberapa hal;
1. Menerima Laporan Program Kerja KONI Pusat Tahun 2015.
2. Menerima Rancangan Program yang disusun KONI menjadi Program Kerja KONI Tahun 2016.
3. Menerima Hasil Rapat Koordinasi KONI Pusat dengan KONI Propinsi Seluruh Indonesia dan PB PON XIX tanggal 21-22 Januari di Bandung terkait ;
1. pengunduran waktu pelaksanaan PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat yang semula dijadwalkan tanggal 9-21 September 2016 menjadi tanggal 17-29 September 2016
2. Babak prakualifikasi Cabang Sepak Bola dilaksanakan pada tanggal 20-30 Maret 2016 di Jawa Barat
3. Cabang Olah Raga Tenes Meja tetap di pertandingkan di PON XIX/2016
4. Cabang Olah Raga Equestrian tetap dipertandingkan dibawah PB PORDASI.
Foto ; Dokumen Pribadi