Pejabat bingung, karena lagi tidak pegang uang, tapi yang namanya pejabat, pasti banyak akal. Kebetulan anak saya juga akan masuk SMP, karena anak pejabat, jauh jauh hari tentu sudah dibelikan lengkap semua peralatan sekolah oleh ‘’mamahnya’’ anak pejabat.
Untung juga anak saya tahu tentang tanggung jawab ayahnya sebagai seorang pejabat. Setelah saya kasih tahu bahwa anak yang datang dengan Ibunya tidak bisa sekolah karena tidak punya sepatu, ahirnya sepatu yang sudah dibeli minggu lalu di berikan kepada anaknya si Ibu dengan ‘’catatan’’ harus diganti yang lebih bagus.
Ya, itu bagian terkecil dari tugas saya sebagai pejabat  sebagai ujung tombak sekaligus ujung tombok.  Namun ‘’sekarang saya Kompasianer, bukan lagi  pejabat’’. Menjadi Kompasianer ternyata banyak untungnya juga, minimal saya bisa menuangkan pengalaman dalam bentuk tulisan saat saya jadi pejabat. Siapa tahu tulisannya di baca Pebrianov yang kini jadi Pejabat.
Pengalaman sebagai pejabat yang ngurus Sajadah hingga yang haram jadah, nanti sajalah menunggu  Pebrianov bertanya kepada saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H