Dari pasukan ARB, kemungkinan yang akan muncul adalah Nurdin Halid, mantan ketua PSSI ini sangat loyal terhadap ARB, namun dilihat dari catatan masa lalunya, Nurdin dianggap punya catatan yang tidak baik utamanya saat menjadi Presidennya PSSI.
Ada juga Idus Marham, tokoh muda Golkar yang melejit sebagai Sekjen-nya ARB. Tapi kemungkinan untuk mendapat dukungan dari daerah sebagai pemegang hak suara terbesar dalam Munaslub sangatlah kecil, sebab daerah melihatnya, Idrus kurang simpatik dalam aspek kepemimpinan.
Politisi lainnya adalah Setyo Novanto. Mantan Ketua DPR ini punya catatan kelam tentang babe minta saham yang membuat dirinya terjerembab dalam sidang MKD walaupun pada ahirnya dengan kesadaran yang terpaksa, ia mengundurkan diri sebagai ketua DPR pada saat detik terahir MKD akan memutuskan nasibnya. Setyo Novanto punya gaya kepemimpinan yang wah, kelihatan sangat elitis. Walaupun punya modal politik yang besar, kecil kemungkinan  akan mendapat dukungan arus bawah.
Adapun yang terahir, bisa jadi Akom alias Ade Komarudin yang kini menjabat sebagai Ketua DPR-RI menggantikan Setyo Novanto. Akom sendiri adalah kader Golkar yang tidak banyak tingkah, gaya politiknya sangat kalem, tidak banyak mengumbar bicara tetapi tegas. Akom juga dianggap sebagai tokoh Golkar yang moderat hingga tidak banyak menimbulkan konflik dengan rekan sejawatnya di Senayan bahkan diterima juga oleh Jokowi.
Begitu juga pandangan Akom terhadap Jokowi, Akom pernah menyatakan bahwa orang pintar di Indonesia memang banyak, orang kaya di Indonesia juga banyak, tapi orang yang punya sikap tegas dan ihlas, hanya ada di pak Jokowi.
Sisi lain dari Akom antara lain, ia adalah Ketua SOKSI Nasional. Kader kader Soksi ini banyak tersebar dan menjadi Pengurus Golkar di Daerah. Bahkan pada saat Pembukaan Rapimnas, baju Merah Soksi kelihatan mendominasi ruangan. Untuk itu, ada kemungkinan besar, Akom akan menjadi pilihan kubu ARB untuk bertarung dengan orangnya AL. Siapa tahu menjadi kejutan kedua setelah kejutan pertama menjadi Ketua DPR, nanti akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Wallahu A’LAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H