Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dalam soal Tulis Menulis, Saya Kalah dengan Anak Saya yang Berumur 9 Tahun

11 Juli 2015   21:41 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:24 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu terahir ini, saya tidak ingin mengganggu aktivitas Putri kecil saya yang baru berusia 9 tahun,Ananda Naya namanya. Saat ini ia rajin berlama lama dihadapan latop, maklum lagi liburan sekolah. Sesekali saya perhatikan apa yang ia lakukan di depan laptop, ternyata hanya melihat lihat gambar gambar boneka macam Frozen, Barby atau Sofia atau membaca cerita cerita dari internet. Kadang saya melihat juga ia sedang asik belajar mengetik.

 [caption caption="Si kecilpun rajin membaca dimana tempat"][/caption]

Agak kaget juga saya saat membuka dokumen di laptop, ternyata ada satu dokumen dengan judul ‘’Cerita hasil karya Ananda Naya’’. Penasaran saya buka dokumen itu, Oh..ternyata isinya adalah buah pikiran yang dirangkai menjadi sebuah cerita yang menggambarkan tentang pengalaman, kegalauan bahkan imaginasinya.

Membaca hasil karya si bungsu ini, saya merasa kalah, bukan karena isi ceritanya, tetapi anak seusianya, sudah bisa menyimpan dan mengeluarkan pikirannya dalam sebuah tulisan. Sedangkan saya, baru bisa membuat tulisan saat saya sudah kuliah, itupun harus melalui pelatihan yang disebut ‘’Pendidikan Pers Mahasiswa’’. Lepas dari Pendidikan Pers, tidak serta merta langsung bisa menulis, tetapi harus melalui bimbingan dari senior senior seperti M. Mahfud, MD, AE.Priyono, Sholeh Amin serta teman teman seangkatan seperti Iman Masfardi, Adi Rahmadiansyah. Saya masih ingat betul, hasil karya pertama saya dimuat di Majalah Mahasiswa Fak. Hukum UII ‘’KEADILAN’’ dengan judul ‘’Hukuman Mati, Mengapa Harus Terjadi’’.

Kembali pada hasil karya si kecil ini, saya coba membacanya satu persatu. Dalam salah satu karyanya dengan judul ‘’SEBEL’’, sikecil mencoba mengeluarkan unek uneknya disekolah melihat prilaku teman-temannya. Berikut saya copy paste tanpa saya edit sedikitpun soal sebelnya si kecil

   SEBEL

 Hari ini aku lagi sebel sama temen namanya Sisi sama Lady

Ini ceritanya,pada hari kamis nova bawa tablet ke sekolah, temen temen pada kumpul 

Terus aku,sasi,gina,nadin ngga bisa duduk. Terus aku dan teman teman main.

Namanya main tutup mata. Sisi sama Ledy  mau minta maaf katanya”nay kata Sisi dia mau minta maaf” yaudah aku maafin dengan ikhlas. tapi pada suatu harinya dia bawa lagi ga bisa duduk lagi yaudah aku buang rahasia ku tapi malah di ambil sama zackiya aku jadi sedih. 

Pada bagian yang lain, si kecil juga menggoreskan perhatiannya tentang lingkungan dan kebersihan. Dalam benaknya persoalan lingkungan dan kebersihan penting untuk kesehatan. Berikut catatannya dengan bentuk dialog dan puisi;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun