Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mari Mengenali QRIS, "Jimat Penglaris" Terbaru bagi UMKM

4 Mei 2020   06:14 Diperbarui: 4 Mei 2020   06:57 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini kaum millenial mana lagi yang tidak akrab dengan QR Code, sebuah kode respon cepat yang semakin digemari karena kemudahan dan kepraktisannya. 

Dari pemanfaatannya yang digunakan sebagai cara mengakses informasi, chatting, hingga sebagai model absensi baru di kelas-kelas perkuliahan. QR Code pun semakin berkembang, kini model kode ini telah digunakan sebagai cara baru dalam pembayaran.

QR Code pun populer menjadi bagian dari digital payment atau pembayaran digital. Meski ragam kebutuhan pokok yang hampir dipastikan tidak akan berubah dari tahun ke tahun, namun tren metode pembayarannya yang justru mulai berubah. QR Code pun sudah menjamah kedai-kedai kecil hingga pasar-pasar tradisional. 

Pemanfaatan QR Code merupakan pengembangan sistem pembayaran fisik yang memanfaatkan metode elektronik. Dengan ponsel di tangan, sistem QR Code bisa digunakan untuk pembayaran.

Contoh saja Alif, mas-mas pedagang roti bakar. Sejak awal berjualan, Mas Alif mengaku sudah menggunakan QR Code OVO sebagai model pembayaran. 

Bukan tanpa alasan, Mas Alif merasa nyaman dengan QR Code. Karena selain praktis, Mas Alif juga tidak direpotkan untuk menyiapkan uang kembalian. 

Transaksi menjadi lancar, sebab Mas Alif juga bisa memantau transaksi hanya melalui smartphone dan sebuah mesin edisi QR Code yang dibawanya. Smartphone secara otomatis akan mencatat pemberitahuan setiap kali ada transaksi masuk.

Belum lagi Pak Ilham, pemilik kedai kopi Warung Bu Sus yang sudah menjual kopi pisang goreng 1000 Rupiah hingga kopi 3000 Rupiah dengan QR Code OVO. 

Hal serupa juga dilakukan kedai kopi Gor Klebengan, dengan adanya promo cashback 30% dari GoPay yang ditawarkan, salah satu karyawan mengaku bahwa kedainya semakin ramai dengan adanya sistem QR Code ini. 

QR Code bahkan sudah merangkul pedagang Es Kelapa, Pak Wawan. Untuk membayar es kelapa, pembeli pun hanya perlu memindai stiker kode respon cepat dan cashback akan langsung masuk ke saldo Ottopay.

Meski begitu, masih tak jarang kedai-kedai kecil, maupun pedagang kaki lima yang masih ragu menggunakan QR Code sebagai pembayaran, sebab takut penghasilan uang tunai akan menurun.

Eiittss, jangan salah! Bu Nasihun sudah berhasil menjawab kekhawairan ini. Pemilik warung Pempek Palembang Linggis 08 ini sudah menggunakan QR Code GoPay sebagai alternatif pembayaran. Bu Nasihun sama sekali tidak khawatir pendapatan tunainya berkurang. Karena pembayaran dapat langsung dicairkan dan ditransfer ke rekeningnya. Kapan pun dibutuhkan Bu Nasihun mengaku tinggal mengambil lewat ATM.

Layanan pembayaran QR Code yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi finansial memang semakin diminati. Perlahan metode pembayaran QR Code mulai menggusur uang tunai keluar dari kebiasaan transaksi masyarakat. Mulai dari GoGo-Pay, OVO, Ottopay, DANA, Link Aja, dan lain sebagainya saling bersaing untuk menghadirkan model pembayaran yang cepat dan praktis.

QR Indonesia Standard (QRIS)

Namun, bukan tanpa cacat. Mengingat banyaknya provider pembayaran elektronik, maka pedagang harus menyediakan banyak QR Code yang berbeda-beda. Sehingga, jika sebuah kedai misalnya membutuhkan 4 provider pembayaran elektronik, maka kedai tersebut harus juga menyediakan 4 QR Code yang berbeda juga.

Pedagang otomatis juga dibebankan membeli 4 alat dan menjajarkannya di depan lapaknya. Padahal, lapak kedai-kedai seperti pedagang kaki lima juga terbatas dan tidak terlalu luas. 

Pembeli pun juga kesusahan jika ingin membayar menggunakan QR Code, namun memiliki akun pembayaran elektronik yang berbeda dengan kedai yang dikunjungi. Hal ini kemudian dipandang membatasi pilihan konsumen dalam melakukan transaksi. Stiker QR Code yang tidak terorganisir juga dinilai dapat menjadi masalah tersendiri.

Bank Indonesia pun hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Bank Indonesia pun merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QR Code yang terintegrasi di Indonesia. QRIS, QR Indonesia Standard atau secara mudah disebut dengan QR Standar. Sebuah QR Code yang menjadi standar platform pembayaran melalui aplikasi uang electronic server based, dompet elektronik, atau mobile banking di seluruh Indonesia.

Usaha Laris Manis Pakai QRIS

Sebelumnya, masyarakat hanya bisa melakukan pembayaran digital menggunakan kode unik tertentu yang berbeda-beda, tergantung aplikasi dompet digital yang digunakan dan ketersediaan di gerai pedagang. 

Dengan QRIS, pembayaran QR Code yang tadinya eksklusif alias hanya dapat dibaca oleh provider penerbitnya saja, kini dapat lebih inklusif dengan dapat dibaca oleh provider penerbit yang lain. Sehingga, karena sifatnya inklusif, semua lapisan masyarakat dapat menggunakan dan merasakan, mulai dari pedagang kecil sampai merchant di mall.

Sehingga QRIS dapat mengantisipasi inovasi teknologi dan perkembangan kanal pembayaran menggunakan QR Code yang berpotensi menimbulkan fragmentasi baru di industri sistem pembayaran. Selain itu, QRIS juga dapat memperluas akseptasi pembayaran nontunai nasional secara lebih efisien.

Tak hanya menguntungkan di sisi konsumen atau pengguna akhir, kemudahan transaksi non tunai yang diusung lewat QRIS juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM. Apalagi penggunaan transaksi non tunai relatif banyak dilakukan di gerai-gerai ritel di pertokoan ataupun pelaku usaha skala kecil dan menengah.

QRIS pun menjadi jimat penglaris baru bagi pelaku UMKM. Pedagang tidak perlu lagi mesin edisi yang banyak, sehingga pedagang jadi tak perlu modal besar. 

Juga dengan QRIS, merchant tak perlu lagi menjajarkan QR Code yang berbeda beda. Melalui standar ini, masyarakat dan toko nantinya hanya perlu satu kode unik untuk melakukan pembayaran dengan berbagai aplikasi dompet digital.

Sementara itu konsumen atau pembeli juga semakin nyaman dengan dompet digital mereka di smartphone. Kini mulai jarang uang tunai dikeluarkan dari dalam kantung pembeli, secara bersamaan para pedagang juga mulai jarang memberikan uang kembalian. Dengan QRIS semua akan lebih cepat, mudah dipantau, transparan, dengan jangkauan yang lebih luas.

QRIS juga didesain untuk dapat menghindari kriminal, seperti scamming dan penipuan yang marak terjadi. Kekhawatiran konsumen akan pencurian akun beserta kata kunci juga tak perlu dirisaukan lagi. Dari segi keamanan, QRIS telah memiliki fitur yang membantu mendeteksi dan mencegah fraud transaksi ke merchant palsu. Sehingga QRIS menjadi jawaban akan belum adanya model dan kebijakan keamanan data nasabah yang komprehensif tentang berbagai transaksi digital.

QRIS juga menciptakan kompetisi yang sehat antar penyedia barang dan jasa atau merchant-merchant. Selain itu, transaksi menggunakan QRIS akan jauh lebih murah ketimbang menggunakan ATM. Merchant pun dikenakan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya transaksi dari EDC (Electronic Data Capture).

Tak hanya menguntungkan di sisi konsumen atau pengguna akhir, kemudahan transaksi non tunai yang diusung lewat QRIS juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM. Semua kemudahan, kelancaran, kemanan dan praktisnya sistem pembayaran ini, membuat Usaha Lancar Pakai QRStandar.

QRIS itu UNGGUL!

Keberadaan QRIS secara otomatis mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, hingga pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan mengusung slogan UNGGUL, QRIS akan membuat masyarakat mudah melakukan transaksi pembayaran digital.

UNGGUL mengandung makna UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung. Universal, artinya penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri. 

QRIS juga Gampang, yakni masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Dapat berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.

Selanjutnya Untung, transaksi dengan QRIS juga menguntungkan pembeli dan pedagang karena transaksi. Dan juga Langsung, yang memberikan garansi bahwa transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

QRIS: Quick Response Indonesia Standard.Gambar: Bank Indonesia
QRIS: Quick Response Indonesia Standard.Gambar: Bank Indonesia

QRIS juga Berstandar Internasional!

QRIS pastinya juga menggunakan standar internasional EMV Co. Standard. Dimana standar ini juga telah digunakan di berbagai negara seperti Korea Selatan, Singapore, India, Thailand, Malaysia, dan lain sebagainya. 

Dengan menggunakan standar internasional ini, QRIS secara otomatis dapat mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara. Sehingga QRIS nantinya juga dapat digunakan sebagai transaksi antar negara.

Selain itu, pajak dari setiap transaksi melalui QRIS ini pun langsung disalurkan ke pemerintah daerah (Pemda) sesuai lokasi merchant tersebut. Sehingga selain mendukung perkembangan UMKM, QRIS secara langsung juga menumbukan perekonomian dan pendapatan daerah.

Keren bukan?

QRIS pun menjadi pendukung integrasi ekonomi keuangan digital nasional secara komprehensif, dengan menjamin dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan, mendukung inklusi keuangan, serta mendukung digitalisasi dan pemanfaatan teknologi digital yang terintegrasi dalam bisnis keuangan.

QRIS: Tinggal Scan, Langsung Bayar!

Pastinya QRIS akan menyesuaikan dengan model QR Code yang ada. Mulai dari model display statis, yakni QR Code yang ditampilkan melalui stiker atau hasil cetak lainnya. Maupun model Dinamis yang QR yang kodenya keluar dari mesin EDC seperti struk belanja atau ditampilkan di layar monitor.

Cara menggunakan QRIS juga didesain sangat praktis. Hanya dengan pilih dan buka aplikasi pembayaran, setelah itu scan QRIS, dan jangan lupa periksa nama merchant. Isi sesuai jumlah nominal, dan lakukan pembayaran. Tinggal Scan, Langsung Bayar!

Namun, yang perlu dipahami, QR Standar di sini bukan merupakan sebuah aplikasi atau sistem pembayaran. Melainkan merupakan sebuah interface. Jadi pembayaran yang menggunakan scan QR Code tetap menggunakan aplikasi dompet elektronik, mobile banking, atau uang elektronik berbasis server yang dikeluarkan oleh provider penerbit. Secara sederhana, kalau untuk kartu ATM kita punya GPN, kalau untuk QR Code kita punya QRIS.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, dengan QRIS, transaksi pakai kartu, baik debit maupun kredit, akan makin ditinggalkan konsumen karena beralih pada transaksi digital menggunakan perangkat telepon genggam. 

Dengan QRIS penjual maupun konsumen akan terkurangi tugasnya setiap bulan dengan sistem otomatisasi pembayaran. Belum lagi potensi nilai transaksi ritel yang sangat besar dan pesatnya inovasi teknologi, cashless society akan segera bisa terwujud di seluruh daerah di Indonesia.

Mau jualan di mall sampai jualan di angkringan kopi, semua pakai QRIS!

Jadi, Majukan Ekonomi Yuk dengan pakai QR standar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun