Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Alasan Anak Rantau Menjadikan Masakan Ibu Sebagai Masakan Terbaik Sejagat Raya

27 Januari 2019   09:53 Diperbarui: 28 Januari 2019   21:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Gratis

Mana ada Ibu yang memberi bon tagihan saat kita selesai makan? Namun di perantauan kita harus memanage uang kita dalam hal makan. Seringkali lidah ingin ini dan itu, namun anggaran tidak memenuhi, akhir bulan masih panjang, transferan awal bulan masih jauh. 

Sehingga yang terjadi manak kos selalu makan teratur, pagi lalapan, siang lalapan, malam lalapan, teratur banget! Minumnya pun begitu, pagi Teh hangat, siang es the, malam the hangat, sangat teratur! Beginilah nasib anak rantau harus menyesuaikan dengan tebal tipis dompet wkwkwk.

Tak jarang karena dompet menipis, anak rantau hanya makan mie satu bungkus untuk sehari. Membuat rindu dengan rumah, makan sepuasnya, nambah nasi sepuasnya, minum sepuasnya, semuanya gratis.

7. Selalu Tersedia

Mana ada Ibu yang memberi bon tagihan saat kita selesai makan? Namun di perantauan kita harus memanage uang kita dalam hal makan. Seringkali lidah ingin ini dan itu, namun anggaran tidak memenuhi, akhir bulan masih panjang, transferan awal bulan masih jauh. 

Sehingga yang terjadi manak kos selalu makan teratur, pagi lalapan, siang lalapan, malam lalapan, teratur banget! Minumnya pun begitu, pagi Teh hangat, siang es teh, malam teh hangat, sangat teratur! Beginilah nasib anak rantau harus menyesuaikan dengan tebal tipis dompet wkwkwk.

Tak jarang karena dompet menipis, anak rantau hanya makan mie satu bungkus untuk sehari. Membuat rindu dengan rumah, makan sepuasnya, nambah nasi sepuasnya, minum sepuasnya, semuanya gratis.

8. Siap Makan

Di perantauan jika perut memanggil-manggil kita mulai bingung mau makan dimana, mau makan apa, uang saku sisa berapa. Apalagi jika tengah malam ditengah mengerjakan tugas kuliah atau lembur kerja cacing-cacing di perut mulai memberontak, menjadi semakin bingung.

Beda kalau di rumah, masakan ibu selalu siap di meja makan, sehingga saat lapar tidak perlu bingung kesana kemari cari makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun