6. Gratis
Mana ada Ibu yang memberi bon tagihan saat kita selesai makan? Namun di perantauan kita harus memanage uang kita dalam hal makan. Seringkali lidah ingin ini dan itu, namun anggaran tidak memenuhi, akhir bulan masih panjang, transferan awal bulan masih jauh.Â
Sehingga yang terjadi manak kos selalu makan teratur, pagi lalapan, siang lalapan, malam lalapan, teratur banget! Minumnya pun begitu, pagi Teh hangat, siang es the, malam the hangat, sangat teratur! Beginilah nasib anak rantau harus menyesuaikan dengan tebal tipis dompet wkwkwk.
Tak jarang karena dompet menipis, anak rantau hanya makan mie satu bungkus untuk sehari. Membuat rindu dengan rumah, makan sepuasnya, nambah nasi sepuasnya, minum sepuasnya, semuanya gratis.
7. Selalu Tersedia
Mana ada Ibu yang memberi bon tagihan saat kita selesai makan? Namun di perantauan kita harus memanage uang kita dalam hal makan. Seringkali lidah ingin ini dan itu, namun anggaran tidak memenuhi, akhir bulan masih panjang, transferan awal bulan masih jauh.Â
Sehingga yang terjadi manak kos selalu makan teratur, pagi lalapan, siang lalapan, malam lalapan, teratur banget! Minumnya pun begitu, pagi Teh hangat, siang es teh, malam teh hangat, sangat teratur! Beginilah nasib anak rantau harus menyesuaikan dengan tebal tipis dompet wkwkwk.
Tak jarang karena dompet menipis, anak rantau hanya makan mie satu bungkus untuk sehari. Membuat rindu dengan rumah, makan sepuasnya, nambah nasi sepuasnya, minum sepuasnya, semuanya gratis.
8. Siap Makan
Di perantauan jika perut memanggil-manggil kita mulai bingung mau makan dimana, mau makan apa, uang saku sisa berapa. Apalagi jika tengah malam ditengah mengerjakan tugas kuliah atau lembur kerja cacing-cacing di perut mulai memberontak, menjadi semakin bingung.
Beda kalau di rumah, masakan ibu selalu siap di meja makan, sehingga saat lapar tidak perlu bingung kesana kemari cari makan.