***
Mimpinya meraih Piala Emas 18 Karat
Dia tak memiliki kekuatan seperti Sangkuriang yang dapat membuat kapal dalam semalam, ataupun  Bandung Bondowoso yang membangun 1000 Candi dalam semalam, kesuksesan Gabriel Jesus tidak ia ukir dalam semalam saja. Bukan sebuah sihir, melainkan kerja keras, keringat, tekad dan dedikasi tinggi yang membuatnya seakan mendapat Golden Ticket untuk menjadi bintang muda baru bagi Brasil dan Manchester City.
Tak heran jika Zico sang legenda Brasil juga memuji kerja kerasnya, memang benar dan tak salah alamat pujian tersebut pantas diberikan kepada Gabriel Jesus.
Keikhlasannya untuk mengecat jalanan demi menjadikan Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia yang baik adalah salah satu bukti dedikasinya terhadap sepakbola.
Dia justru terjebak dalam euphoria dan kebahagiaan ditengah banyaknya penolakan dari sebagian warga Brasil untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 saat itu.
Satu hal yang masih teringat dari semangat luar biasa seorang Gabriel Jesus, " Saya akan menjadi salah satu favelados (anak kampung) yang menaklukkan dunia. Saya akan membuat Ibu saya sangat bangga kepada saya".
Meskipun di Piala Dunia pertamanya dia gagal mengangkat trofi emas 18 karat tersebut, namun empat tahun lagi di usia produktif Gabriel Jesus yang disusul matangnya usia rekan Tim Samba lainnya macam Coutinho dan Neymar, bukan tidak mungkin Gabriel Jesus dapat meraih mimpinya mengangkat trofi Piala Dunia Bersama Tim Samba.
***
Hikmah yang kita dapat disini adalah kita harus segera memulai mengecat jalanan untuk menggapai kesuksesan.