Pendahuluan
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang tidak asing dilakukan bagi dunia ilmu. Kegiatan ini seolah-olah menjadi kegiatan pokok yang mesti dilakukan oleh seluruh kalangan akademisi baik itu profesor, doktor, dosen, mahasiswa dan kalangan lainnya. Berkaca pada hal tersebut, maka sudah seharusnya semua kalangan itu dapat melakukan presentasinya dengan baik, begitu juga mahasiswa fakultas dirasat islamiyah.
Kegiatan presentasi bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah, baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular ( Arifin & Tasai, 2010:223). Hal ini sering dilakukan oleh mahasiswa dalam melakukan kegiatan perkuliahannya di kampus.
Belakangan ini mahasiswa nampak kesulitan dalam melakukan presentasi, terlebih ketika  perpindahan perkuliahan dari online melalui siaran zoom meeting ataupun platfrorm yang lain, sudah berubah menjadi perkuliahan secara offline. Dimana mahasiswa dituntut untuk melakukan presentasi didepan umum. Hal itu dapat mengakibatkan mahasiswa merasa canggung dalam melakukan presentasinya karena sudah terbiasa presentasi yang hanya melihat layar laptop ataupun handphone.
Transformasi tersebut menjadi pembahasan yang menarik untuk dibahas. Mengingat dari tujuan pembelajaran sendiri ialah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, jika mahasiswa sendiri tidak mengetahui metode yang tepat dalam memberikan pemahaman kepada audiens, maka ilmu itu sendiri tidak akan tersampaikan dengan jelas. Apabila hal itu terjadi, maka akan beresiko terhadap penurunan intelektual generasi bangsa Indonesia.
Peristiwa ini juga dialami oleh mahasiswa fakultas dirasat islamiyah UIN Jakarta, selama hampir 2 tahun melakukan kegiatan perkuliahan secara online, dan di tahun 2022 ini baru melakukan kegiatan perkuliahan secara offline. Pembelajaran offline ini tentu membuat sebagian besar mahasiswa kaget dan masih bingung tentang metode presentasi di kelas.
Beberapa studi menunjukkan bahwa sikap seseorang membantu membentuk prilaku yang menentukan suatu tindakan dalam pertemuan ilmiah atau kelompok diskusi, seperti perhatian dan tanggapan terhadap pembicara (Elizabeth 2008:89). Materi yang diberikan oleh presentator akan diterima secara berbeda oleh pendengar sesuai dengan metode yang di bawakan.
Sebagaimana judul diatas, penulis ingin memberikan sebuah jawaban terhadap permasalahan yang dialami mahasiswa dirasat islamiyah. Pembahasan ini tentu bisa dijadikan sebuah rujukan bukan hanya bagi mahasiswa dirasat islamiyah, akan tetapi bagi mahasiswa lain yang masih belum mengetahui metode dari presentasi ilmiah.
Pembahasan metode presentasi ilmiah sendiri bukanlah pertama kali dibahas oleh penulis, melainkan sudah banyak penulis yang membahas hal ini. Perbedaan yang terdapat antara tulisan ini dengfan tulisan yang lain ialah mengenai konsep, yang dimana konsep didalam tulisan ini lebih global dan menyesuaikan kondisi terhadap mahasiswa fakultas dirasat islamiyah UIN Jakarta.
Pengertian Metode, Presentasi Ilmiah dan Dirasat Islamiyah
a. Metode