Mohon tunggu...
Moch Iqbal Maulana
Moch Iqbal Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembebasan BPJS: Langkah Progresif Menuju Universal Health

21 Agustus 2023   20:04 Diperbarui: 21 Agustus 2023   20:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan merupakan bagian krusial dalam kehidupan setiap individu. Salah satu langkah penting untuk mendukung akses pelayanan kesehatan adalah adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

Aturan mengenai tarif BPJS diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Perlu kita tahu bahwa terdapat pelbagai jenis peserta BPJS Kesehatan, antara lain Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang biayanya dibayarkan pemerintah seluruhnya. Kategori Pekerja Penerima Upah Pemerintah (PPU-P) yang terdiri atas Aparatur Sipil Negara (ASN)/TNI/Polri. 

Kategori Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU-BU) yang umumnya karyawan swasta, dan jenis Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) yang biayanya dibayar secara mandiri. Namun, pembebasan pembayaran BPJS perlu dipikirkan bagaimana solusi untuk meningkatkan akses serta kesejahteraan masyarakat. Dalam pernyataan ini, kami membahas keuntungan dan kerugian penerapan pengecualian BPJS sebagai pihak independen.

Bebas biaya BPJS: kenapa perlu?

Pertama, penting untuk kita pahami mengapa harus ada pertimbangan untuk pembebasan dari pembayaran BPJS. Saat ini, ada lebih dari 250 juta peserta telah diberikan perlindungan finansial oleh BPJS kesehatan. Akan tetapi, kebanyakan orang masih merasa kesulitan untuk membayar cicilan biaya bulanan tersebut. Apalagi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pembayaran BPJS bisa menjadi beban bagi mereka.

Pembebasan atau penggratisan iuran BPJS bisa menjadi penyelesaian permasalahan untuk menolong golongan masyarakat yang kurang mampu. Hal ini dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang tentunya berkualitas dan mengurangi ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan. Selain itu, dengan membebaskan sebagian masyarakat dari pembayaran biaya atau iuran BPJS, pemerintah bisa mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, yang pada akhirnya dapat mengurangi beban sistem kesehatan baik dalam segi biaya ataupun lainnya.

Mengurangi ketimpangan terhadap akses pelayanan kesehatan. Pembebasan dari iuran BPJS dapat meningkatkan akses yang sama terhadap layanan kesehatan dengan memungkinkan semua lapisan masyarakat mendapatkan layanan medis yang setara tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

Dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit. Dengan memberi kebebasan sebagian golongan masyarakat dari pembayaran BPJS, pemerintah dapat lebih fokus dalam mencegah serta mengendalikan penyakit menular seperti COVID-19. Ini dapat memberi keuntungan bagi semua warga negara. Jika nantinya akan ada wabah lagi, maka pemerintah bisa dengan mudah mengendalikan wabah tersebut agar tidak menyebar lebih luas lagi. Banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggratiskan BPJS.

Memberi keringanan terhadap beban keuangan masyarakat. Banyak keluarga yang mengalami kondisi kesulitan keuangan. Pembebasan iuran BPJS dapat membantu mengurangi beban keuangan keluarga serta memastikan mereka tetap memiliki akses ke layanan kesehatan esensial.

Meningkatkan Indeks Pembangunan manusia: Kebijakan penggratisan iuran BPJS dapat menjadi bermanfaat besar dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu indikator yang dinilai di dalam Indeks Pembangunan Manusia adalah kesehatan. Ketika pelayanan dan akses kesehatan semakin mudah, maka indeks manusia juga akan semakin meningkat.

Menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Kemudahan dalam akses layanan kesehatan, membuat orang dengan pendapatan menegah ke bawah bisa mengntrol kesehatannya dengan mudah. Ketika biaya kesehatan tidak bisa dicapai oleh mereka, maka wilayah yang menjadi konsentrasi tempat tinggal masyarakat miskin akan menjadi pusat penyakit baik menular maupun tidak. Diharapkan, dengan pembebasan iuran BPJS dapat mengurangi penyakit yang ada di masyarakat.

Solusi

Untuk mencapai penyelesaian seimbang, pemerintah wajib mempertimbangkan beberapa aspek. Pertama, mempertimbangkan untuk membebaskan keluarga dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan dari pembayaran biaya BPJS. Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa mereka yang paling membutuhkan mendapat bantuan.

Selain itu, penting untuk menerapkan sistem pengecualian yang ketat dan mencegah penyalahgunaan. Pemeriksaan rutin dan pemantauan ketat harus dilakukan untuk memastikan bahwa hanya mereka yang memenuhi persyaratan yang dikecualikan.

Selain itu, pemerintah harus berinvestasi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pembayaran BPJS untuk keberlangsungan program kesehatan secara keseluruhan. Ini membantu meningkatkan pemahaman warga tentang peran mereka dalam kesehatan mereka sendiri dan mendukung sistem kesehatan nasional.

Pembebasan iuran BPJS merupakan hal yang kompleks dengan pro dan kontra yang kuat. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan akses yang sama ke layanan kesehatan berkualitas bagi semua warga negara. Untuk mencapai hal ini, pemerintah harus hati-hati mempertimbangkan langkah-langkah untuk membantu mereka yang membutuhkan sambil memastikan keberlanjutan program kesehatan masyarakat. Gerakan ini harus didukung oleh transparansi, pengawasan, dan pendidikan publik yang kuat untuk berhasil.

AtalyaPulpa.2021.https://m.mediaindonesia.com/humaniora/457942/kesadaran-masyarakatuntuk-jalani-hidup-sehat-masih-rendah, diakses 20 Agustus 2023

DeaDultaAulia.2023.https://news.detik.com/berita/d-6702176/jumlah-peserta-jkn-tembus-2549-juta-penduduk-per-mei-2023, diakses 20 Agustus 2023

CantikaAdindaPutri.2021.https://www.cnbcindonesia.com/news/20210916180143-4-276915/bpjs-kesehatan-166-juta-orang-ri-sulit-bayar-iuran, diakses pada 20 Agustus 2023.

Dwi.2022.https://www.gatra.com/news-554262-nasional-penyaluran-blt-bbm-salah-sasaran-pengamat-duga-data-kemensos-tidak-realtime.html, diakses 20 Agustus 2023Pembebasan BPJS: Langkah Progresif Menuju Universal Health

Amerta 2023: Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa

Tema: Jejak Anak Muda Indonesia, Gagasan Ksatria Airlangga melalui Akselerasi Kajian SDGs Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Isu: Kesehatan, Realisasi pembebasan pembayaran BPJS (Pro).

Garudah 17 Ksatria 1

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUnair #BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria10Garuda9 #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkanBangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun