Mohon tunggu...
MOCH ILHAM
MOCH ILHAM Mohon Tunggu... Penulis - Awardee Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama, Alumni Pondok Al-Islam Kapas, Al-Hadi Krapyak, dan Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Berwiraswasta dan Aktif mengajar di YPP. Miftahul Huda Kedungombo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bantu Palestina : Menjawab Narasi "Boikot Israel kok Nanggung, Boikot Sosial Media juga dong"

3 November 2023   23:00 Diperbarui: 16 November 2023   20:02 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya tidak ada lapangan pekerjaan yang perlu dikhawatirkan dari gerakan boikot ini, karena daya beli masyarakat akan tetap stabil dan tidak akan terjadi penurunan sama sekali, boikot bukan berarti berhenti membeli produk, melainkan hanya bertujuan untuk mengalihkan masyarakat agar membeli produk dari merek lain yang lebih maslahat. Artinya, ketika di satu sisi ada produk dari suatu perusahaan yang diboikot dan mengalami penurunan penjualan, maka secara otomatis di sisi yang lain akan ada produk dari perusahaan lain yang penjualannya meningkat, dan tentunya ini memunculkan peluang lapangan kerja baru dari perusahaan yang penjualan produknya mengalami peningkatan.

Gerakan boikot yang kita lakukan ini mungkin merupakan hal yang kecil bagi mereka perusahaan-perusahaan raksasa, namun gerakan 2,18 miliar pemeluk agama Islam dunia akan perlahan menghentikan genosida.

"Ada yang takut kehilangan pekerjaan, ada yang takut tidak bisa makan, dan ada yang tidak takut sama sekali bahkan dengan kematian". 

Sekiranya gerakan ini tidak mampu menghentikan genosida, namun setidaknya Tuhan maha tahu di pihak mana kita memijakkan kaki kita.

Free Palestine!

Al-Haqir wal Faqir ila Rahmati Rabbihirrahman

Moch. Ilham

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun