Mohon tunggu...
Moch Ibrahim Saddam
Moch Ibrahim Saddam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo nama saya moch. ibrahim saddam saya adalah seorang mahasiswa tingakat 3 jurusan Ilmu komunikasi di salah satu universitas swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Jakarta : Makanan Kaki Lima Rasa Bintang Lima

7 Januari 2025   11:52 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, sate Padang juga menjadi pilihan populer untuk acara-acara khusus seperti reuni keluarga atau kumpul-kumpul bersama teman. Beberapa penjual bahkan menyediakan paket catering dengan presentasi yang lebih modern, membuktikan bahwa sate Padang telah bertransformasi menjadi kuliner yang fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan. Penggemar setia sate Padang rela membayar lebih mahal demi pengalaman makan sate Padang di Jakarta, dengan harga yang tak terduga ini, jelas memberikan culture shock bagi mereka yang terbiasa dengan kuliner yang lebih sederhana dan terjangkau. Namun, bagi banyak orang, hidangan ini tetap layak dicoba, karena selain menawarkan kelezatan yang khas, ia juga menjadi simbol bagaimana makanan tradisional bisa berkembang dan bertahan di tengah modernisasi kota besar seperti Jakarta.

            Selain nasi goreng kambing dan sate Padang, selanjutnya ada soto Betawi menjelma menjadi primadona kuliner di tengah hiruk-pikuk Jakarta. Hidangan berkuah santan ini tak hanya menggoda selera, tetapi juga mencerminkan kekayaan rasa yang diusung oleh masakan khas Betawi. Dengan cita rasa yang otentik dan unik, soto Betawi menawarkan pengalaman kuliner yang sulit untuk dilupakan. Kuah santan yang kental dan gurih, berpadu dengan potongan daging sapi yang empuk, menghadirkan sensasi rasa yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga membangkitkan kenangan akan kehangatan tradisi Betawi.

Namun, harga seporsi soto Betawi di Jakarta kerap memancing perhatian, terutama di kalangan pengunjung luar kota. Di beberapa tempat makan, hidangan ini dibanderol dengan harga 50.000 hingga 70.000 rupiah per porsi. Angka ini terasa cukup tinggi jika dibandingkan dengan soto Betawi di kota-kota lain yang umumnya berkisar antara 25.000 hingga 40.000 rupiah. Meski demikian, harga yang relatif mahal ini seolah terbayar lunas begitu sendok pertama menyentuh lidah.

            Selain dari segi rasa, soto Betawi di Jakarta juga menawarkan pengalaman kuliner yang unik. Setiap warung memiliki karakteristik tersendiri yang membuat pelanggan merasa spesial. Beberapa warung memilih menyajikan hidangan ini di bawah tenda sederhana, memberikan nuansa tradisional yang hangat dan bersahaja. Suara hiruk-pikuk jalanan Jakarta menjadi latar belakang yang kontras namun justru menambah kesan autentik. Di sisi lain, ada juga restoran modern yang menawarkan suasana nyaman dengan dekorasi elegan, lengkap dengan alunan musik akustik yang lembut. Kombinasi ini menciptakan pengalaman makan yang tidak hanya memuaskan perut tetapi juga menyenangkan hati.

            Daya tarik soto Betawi tak hanya berhenti pada rasa dan suasana tempat makannya. Hidangan ini juga mencerminkan perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Betawi. Soto Betawi diyakini telah menjadi bagian dari kehidupan warga Jakarta sejak awal abad ke-20. Penggunaan santan dan rempah-rempah khas Indonesia seperti lengkuas, serai, dan kayu manis menjadi bukti adaptasi kuliner lokal terhadap pengaruh budaya yang datang dari luar. Tidak mengherankan jika hingga kini, soto Betawi tetap menjadi salah satu ikon kuliner yang mewakili kekayaan tradisi Betawi.

            Fenomena ini menunjukkan bahwa di tengah modernisasi yang terus berkembang pesat, soto Betawi tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai makanan tradisional yang relevan dan dicintai. Lebih dari sekadar makanan, soto Betawi adalah simbol kemewahan rasa yang terbungkus dalam balutan kesederhanaan. Keberadaannya tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuktikan bahwa cita rasa lokal memiliki kemampuan untuk terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Hidangan ini adalah pengingat bahwa di tengah gemerlapnya ibu kota, warisan budaya tetap dapat dinikmati dan diapresiasi oleh generasi yang terus berubah.

            Kuliner Jakarta seperti nasi goreng kambing, sate Padang, dan soto Betawi tidak hanya menawarkan cita rasa yang otentik, tetapi juga pengalaman yang memadukan tradisi dan modernisasi. Meski sering dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, kelezatan dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadikan makanan ini layak dinikmati. Fenomena ini mencerminkan bagaimana kuliner tradisional dapat beradaptasi di tengah kota metropolitan tanpa kehilangan identitasnya, sekaligus menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia yang terus dihargai dan dicintai.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun