Mohon tunggu...
Moch Ibrahim Saddam
Moch Ibrahim Saddam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo nama saya moch. ibrahim saddam saya adalah seorang mahasiswa tingakat 3 jurusan Ilmu komunikasi di salah satu universitas swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Music

Perjalanan Karir Penyanyi Pop Sunda Maliq Ibrahim

8 Desember 2024   08:21 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:52 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : instagram.com/maliq_ibrahimm

Maulana Maliq Ibrahim, yang dikenal luas dengan nama panggung Maliq Ibrahim, adalah salah satu seniman muda berbakat yang berasal dari Kabupaten Bandung. Lahir pada 19 Agustus 2000 di Rumah Sakit Soreang, Maliq telah mencuri perhatian dalam industri musik Pop Sunda dengan kontribusinya yang signifikan terhadap pelestarian budaya Sunda melalui karya-karyanya. Selain dikenal sebagai penyanyi, Maliq juga memiliki peran sebagai seorang guru di Sekolah Islam Al-Azhar 64 Bandung, menunjukkan dedikasi dan kecintaannya pada pendidikan. Saat ini, ia tinggal di Margahayu, Kabupaten Bandung, dekat dengan komunitas seni dan budaya yang telah membentuk dirinya.

Maliq lahir sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Iyep Warga Sopian dan Ibu Ai Siti Khodijah, yang keduanya adalah seniman Sunda. Keluarga Maliq memiliki latar belakang seni yang kuat. Kakek dan neneknya dari pihak ibu adalah pendiri sanggar seni "Medal Wangi," sebuah pusat seni yang telah melahirkan banyak seniman berbakat di wilayah Bandung. Ayahnya, Iyep Warga Sopian, adalah seorang musisi yang aktif di bidang kesenian tradisional Sunda. Ibunya, Ai Siti Khodijah, adalah seorang penari jaipongan yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni tari tradisional Sunda.

Sejak kecil, Maliq sudah terbiasa dengan suasana seni. Kehidupannya dipenuhi oleh suara musik dan gerakan tari yang menjadi bagian dari aktivitas keluarganya sehari-hari. Lingkungan ini memberikan inspirasi dan motivasi besar bagi Maliq untuk menekuni dunia seni secara serius. Kehadiran keluarganya sebagai pendukung utama memberinya fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan dalam perjalanan kariernya.

Maliq kecil memiliki cita-cita yang unik. Ia pernah bercita-cita menjadi seorang petinju profesional. Namun, keinginan Maliq untuk menjadi petinju tidak mendapat dukungan dari kedua orang tuanya. Orang tuanya mereka mendorong Maliq untuk lebih fokus pada seni, terutama musik, yang dianggap lebih sesuai dengan tradisi dan bakat alaminya. Dukungan ini menjadi dorongan awal yang mengarahkan Maliq untuk serius mengembangkan potensinya di bidang musik.

Pendidikan formal Maliq dimulai di RA/TK Al Haq, Margahayu, pada tahun 2006. Setelah lulus dari TK, Maliq melanjutkan pendidikan dasar di MI Al Haq Margahayu, sebuah sekolah berbasis Islam yang juga mendukung pengembangan bakat siswa dalam bidang seni dan budaya. Waktu kecil, Maliq memiliki kepribadian yang ceria dan penuh semangat. Salah satu kebiasaannya yang unik adalah suka memukul-mukul meja dengan irama tertentu, seolah-olah sedang bermain alat musik. Kebiasaannya ini sering membuat suasana kelas menjadi hidup dan ceria. Tingkahnya tersebut tidak hanya menjadi hiburan bagi teman-temannya, tetapi juga menarik perhatian gurunya. Guru Maliq menyadari bahwa kebiasaan ini menunjukkan bahwa Maliq memiliki bakat alami di bidang seni. Hal ini mendorong para guru untuk mendukung perkembangan bakatnya, terutama ketika Maliq mulai menunjukkan minat lebih serius terhadap musik dan seni pertunjukan.

Sejak usia dini, bakat seni Maliq sudah mulai terlihat. Ketertarikannya pada dunia seni tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berkembang secara alami karena lingkungan keluarga yang kental dengan nuansa seni. Tinggal di tengah-tengah keluarga seniman, Maliq kecil sering menyaksikan orang tua dan kerabatnya berkarya, baik dalam bentuk musik, tari, maupun pertunjukan tradisional lainnya. Suasana ini menjadi fondasi awal yang membentuk kecintaannya pada seni.

Ketika memasuki kelas 4 SD, Maliq mulai menunjukkan minat yang lebih serius terhadap seni, khususnya di bidang vokal. Menyadari potensi ini, ia meminta orang tuanya untuk mendaftarkannya ke les vokal privat di Purwacaraka, Bandung, sebuah lembaga pelatihan musik bergengsi yang telah melahirkan banyak musisi berbakat di tanah air. Keputusan untuk mengikuti les vokal ini sepenuhnya berasal dari keinginan Maliq sendiri, yang saat itu sudah memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk mengasah kemampuannya dalam bernyanyi.

Orang tuanya, yang juga berasal dari latar belakang seni, sangat mendukung keputusan tersebut. Mereka tidak hanya memberikan dukungan finansial untuk membiayai les vokal, tetapi juga memberikan semangat dan motivasi untuk terus berkembang. Ayahnya sering menemani Maliq berlatih, sementara ibunya memberikan dorongan moral dengan terus mengingatkan pentingnya dedikasi dan kerja keras dalam seni.

Selama mengikuti les di Purwacaraka, Maliq belajar berbagai teknik vokal yang menjadi fondasi penting dalam karier bermusiknya. Ia mulai memahami pengaturan napas, artikulasi, dan kontrol nada, yang semuanya menjadi elemen dasar dalam penampilannya di masa depan. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis Maliq, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri yang lebih besar dalam dirinya untuk tampil di depan umum.

Kemudian ketika berusia 10 tahun, Maliq mulai belajar vokal secara formal melalui les privat dengan Bapak Mastur, seorang guru vokal berpengalaman yang dikenal memiliki metode pengajaran yang efektif. Di bawah bimbingan Mastur, Maliq mempelajari teknik-teknik dasar bernyanyi, seperti pengaturan napas yang benar untuk mendukung kekuatan vokal, artikulasi yang jelas agar pesan lagu dapat tersampaikan, serta interpretasi lagu untuk menghidupkan emosi dalam setiap penampilannya.

Pada tahun 2011, Maliq mulai memberanikan diri untuk mengikuti berbagai kompetisi menyanyi guna menguji kemampuannya. Salah satu pengalaman yang sangat berkesan bagi Maliq adalah ketika ia mengikuti audisi Idola Cilik, sebuah ajang pencarian bakat anak-anak yang sangat populer saat itu. Dalam audisi regional Bandung, Maliq berhasil menunjukkan potensinya dengan menembus 5 besar. Meskipun langkahnya terhenti dan ia tidak melanjutkan ke tahap berikutnya, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga sekaligus motivasi besar baginya untuk terus mengasah kemampuan dan percaya pada bakat yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun