Mohon tunggu...
Iqbal Mochamad
Iqbal Mochamad Mohon Tunggu... -

Takdir adalah garis, kita sendiri pencipta indah kelengkungannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Playboy Vs Wanita Cerdas /m

12 April 2013   00:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

saya tiba-tiba pengen nulis, udah lama ga nulis. maaf bahasanya seadanya karena beginilah saya. inget tulis menulis inget zaman sma dulu. saya rajin nulis cerita sama puisi. cewek pada kagum cowok juga suka. sebenernya saya nulis itu buat kepuasan diri sendiri aja. bagi saya  tulisan itu bahasa dan pikiran hati yang diwujud tulis kan dalam sebuah kanvas digital (bagi kompasianer). masalah dibaca atau engga, ada yang suka atau engga, masalah belakangan.

ini cerita fiksi, tiba-tiba terlintas aja di pikiran saya. cerita ini mengisahkan seorang playboy ganteng sang penakluk wanita dengan seorang wanita cerdas. cerita ini agak sulit dibaca maknanya, maka dari itu saya sarankan anda dalam posisi tenang dan konsentrasi tinggi.

suatu hari, sebutlah namanya anton. gayanya perlente, bagai seorang priyayi kelas kakap atau om-om yang doyan anak sma. dia berjalan ke sebuah restoran bernama kolosal. ya dia telah janji dengan pacar ke-4 nya untuk bertemu. dia sengaja menunggu satu jam lebih dulu, sambil cuci mata pikirnya. ga lama setalah sepuluh menit, iblis cinta menembakan busur panahnya ke dalam hati sang playboy. cantik nian wanita nih, ujarnya. wanita itu tak lain adalah salah satu pelayan di restoran itu. tak lama anton datang menemui sang wanita. wanita itu bernama hana.

tanpa basa-basi anton menjulurkan tangannya lalu dia berkata pada hana. anda sangat menarik, bolehkah saya memesan sesuatu dan berkenalan dengan anda. hana terhentak dan segera mengiyakan ajakan rayuan anton. mereka lalu duduk dalam meja sofa. anton terlihat tenang, dengan mata terus menggerayangi kecantikan hana. hana hanya tersenyum sesekali tertunduk ke bawah.

tak lama terjadi percakapan.

anton : kamu kerja disini?

hana : iya, saya kerja disini, kenapa?

anton : ga usah ketus mba, cantiknya hilang, santai aja.

hana : oh gitu ya, saya ga biasa soalnya duduk bareng pelanggan. mas mau pesan apa?

anton : saya mau pesen mba? bisa? hehe pesannya nanti saja saya ingin ngobrol dulu sama mba

hana : apa ya yang mau diobrolin lagi mas? saya harus segera bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun