Siapa yang tidak tahu Kampung Kumuh Gerdu Sragen yang dulunya kampung ini tidak mendapatkan atensi dari siapapun, namun sekarang apabila memasuki Kampung Gerdu, Sragen Tengah yang saat ini memiliki suasananya yang sangat berbeda akan terlihat di sana. Begitu masuk gerbang kampung yang berlokasi di tepi Sungai Garuda di pusat jantung kota Sragen itu, aneka lukisan warna warni sudah menyapa, tampak elok dan asri.
Semarak warna-warni dan lukisan beragam tema makin terasa begitu masuk ke gang- gang di kampung dengan penduduk sekitar 40 kepala keluarga itu. Ada lukisan burung garuda, Pancasila, imbauan anti narkoba hingga ikrar sumpah pemuda yang semua dilukis dengan banyak warna.Â
Warga Kampung Kumuh Gerdu Sragen berbondong-bondong bertekad untuk merubah suasana/image Kampung Kumuh tersebut dengan mengumpulkan dana untuk membeli cat yang nantinya akan mereka gunakan untuk melukis gambar yang mempercantik kampung mereka.
Dengan sedikit bantuan dari donatur, akhirnya dibelikan cat dan dilukiskan bersama- sama oleh warga Kampung Gerdu. Sama seperti hal nya kampung warna-warni yang berada di kota Malang yang terteletak dekat Stasiun Baru Malang, yang biasa kita ketahui sebagai Kampung Warna-Warni Jodipan yang sempat ramai dikunjungi banyak turis lokal.
Keberhasilan mengubah kampung di tepi Sungai Garuda di Sragen itu menjadi kampung indah dan bercat warna-warni, akhirnya menggerakkan Pemerintah Kabupaten setempat untuk mulai peduli dan memberikan atensi. Belakangan ini Kampung Pelangi, Gerdu itu sudah ditetapkan sebagai Kampung Tematik. Berkahnya, warga mendapat kucuran dana sebesar Rp. 50 juta untuk memoles kampung ini menjadi lebih indah.
Berdasarkan apa yang diulas di situs Liputan.co.id pada tahun 2018, Ketua RT dari Kampung Gerdu, Serka Suripto bahwa penetapan Kampung Pelangi Gerdu sebagai Kampung Tematik itu membuat warga semakin semangat untuk mempercantik kampungnya. Seolah tak kenal waktu, kata beliau, anak-anak, remaja, pemuda hingga bapak-bapak dan emak-emak atau kaum ibu-ibu PKK di kampung itu kini bersemangat dan makin giat mengecat semua sudut kampung dengan warna-warni.Â
Menurut saya, dengan adanya pembaruan suatu tempat yang dirasa kurang indah, atau bisa kata kumuh ini diharapkan menjadi motivasi pada beberapa tempat.Â
Demi mendapatkan kenyamanan dan kelayakan tempat tinggal bersama. Dengan begitu juga dapat menjadi salah satu kunci memajukan ekonomi warga setempat, dengan menjadikannya tempat pariwisata dengan pembandrolan harga yang murah sehingga mendapati pengunjung yang banyak.Â
Semoga kedepannya akan banyak lagi pembaharuan yang akan dilakukan pada banyak desa kumuh yang mungkin masih memerlukan atensi masyarakat, pejabat, dan pemerintah sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H