Mohon tunggu...
Moch Fajar Ramadhan
Moch Fajar Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa aktif jurusan televisi dan film tahun angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN UNEJ Inovasi Branding Produk Makanan guna Mengembangkan Wirausaha di Era Pandemi

29 Agustus 2021   12:03 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:11 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia memberikan dampak yang sangat besar terhadap berbagai sektor masyarakat. Semisalnya pada sektor perekonomian, dan pendidikan yang begitu tampak menjadi sektor paling terdampak selama pandemi Covid-19. Selama masa pandemi Covid-19 ini, kebiasaan hidup manusia juga dipaksa berubah dengan sangat signifikan. Kemunculan virus ini jelas membebani masyarakat baik secara materi maupun psikis. Nyatanya, perubahan kehidupan yang begitu kontras dari sebelumnya tidak bias diterima begitu saja oleh masyarakat.  

Di Indonesia, terdapat berbagai kebijakan yang dibuat sebagai usaha memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Dari banyaknya kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah beberapa di antaranya adalah Work From Home (WFH), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PPKM dengan berbagai level yang hingga hari ini masih dilakukan perpanjangan hingga 30 Agustus 2021. Bahkan media-media sosial terus memberitakan bahwa PPKM akan terus dilakukan selama pandemi Covid-19 masih ada di Indonesia.

Di sini saya Moch. Fajar Ramadhan sebagai salah satu mahasiswa Universitas jember yang pada semester tujuh ini melaksanakan KKN UNEJ Back To Village III dalam kelompok 20 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ir. Setiyono, M.P memilih topik tematik 1 yaitu “Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”, yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus hingga 9 September di Desa Ambulu. KKN UNEJ Back To Village 3 mengusung tema KKN Pulang Kampung atau KKN di Desa Asal.

Desa Ambulu merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Kecamatan Ambulu terdiri atas tujuh desa yakni: Ambulu, Karanganyar, Tegalsari, Sabrang, Sumberejo, Pontang, dan Andongsari. Sebagian besar penduduk Desa Ambulu bekerja sebagai wirausaha dan buruh tani. Sejak Covid-19 mulai menyebar di Indonesia pada maret 2020 hingga sekarang, keadaan mengharuskan para pemilik usaha agar memikirkan cara agar omset yang diperoleh tetap stabil.

Dampak yang muncul akibat pandemi Covid-19 ini salah satunya berada di sektor kewirausahaan, yakni penurunan omset yang didapat oleh para pedagang atau pemilik UMKM di daerah sekitar Desa Ambulu. 

Dengan diberlakukanya PPKM untuk tujuan mengurangi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa-Bali, kebijakan tersebut juga berpengaruh kepada wirausaha makanan, yang mana terdapat pembatasan untuk membuka usahanya sampai pukul 20:00 WIB. Penurunan sifat konsumsi masyarakat, juga berdampak pada omset, masyarakat lebih memilih menggunakan uangya untuk kebutuhan pokok saja, bahkan beberapa orang berpikir bahwa makanan yang dijual di luar tidak benar-benar higienis di masa pandemi seperti ini. 

Masyarakat lebih memilih untuk membuat makanannya sendiri dan menggunakan uang mereka dengan lebih bijak. Salah satu yang terdampak oleh pandemic ini adalah Ibu Agustin Sri Utami, atau yang biasa dikenal dengan panggilan Mbak Titin. Sebelum pandemi, Ibu Titin berjualan bakso dan cilok, namun kemudian ia merubah menunya menjadi ayam geprek, mie, ayam rempah, dan camilan keripik. 

Mbak Titin biasa berjualan di halaman rumah. Dengan lokasi yang berdekatan dengan beberapa sekolah menjadikan daganganya laris. Namun, ketika Covid-19 dan kebijakan-kebijakan muncul setelahnya itu sangat berdampak pada pendapatan dagangannya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN mengambil topik tematik KKN berupa “Progam Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”, ditujukan untuk membantu mengembangkan UMKM.

Product branding, atau bisa disebut identitas sebuah produk juga berperan dalam membantu meningkatkan omset. Dengan adanya identitas produk, khalayak atau masyarakat jadi mengenali produk tersebut dan terdapat informasi mengenai kontak pemilik usaha dan di mana produk tersebut diproduksi.

Bentuk inovasi product branding makanan lebih fokus kepada visual yakni, mika, logo, pelatihan, dan pendampingan foto produk beserta editing foto yang nantinya akan diunggah sebagai konten pertama dalam Instagram wirausahanya karena selama pandemic Mbak Titin hanya memasarkan atau menawarkan produknya via story Whatsapp sehingga dengan terciptanya identitas produk, khalayak mampu mengembangkan  atau mengenalkan produknya dengan cakupan yang lebih luas dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun