Hari minggu tanggal 28 November 2021 telah terjadi banjir di Dayeuhkolot Kab Bandung khususnya di pertigaan pom bensin Andir meskipun begitu masih bisa dilewati oleh kendaraan, banjir diperkirakan setinggi lutut orang dewasa. Di Dayeuhkolot ini selalu menjadi langganan bencana banjir saat memasuki musim hujan, beberapa upaya telah dilakukan oleh bupati dan gubernur untuk mencegah bencana banjir ini seperti salah satunya pembuatan danau retensi Cieunteung namun kenyataannya bencana banjir masih sering melanda Dayeuhkolot meskipun tidak separah dulu sebelum ada danau retensi cieunteung banjir bisa mencapai 1 meter atau lebih.Â
"Walaupun sudah dibuatkan danau retensi ini tetap saja banjir karena ini merupakan akibat dari warga itu sendiri, sering terlihat ada pengendara motor yang membuang sampah sembarangan dijalan misalnya satu orang satu sampah maka dalam satu hari bisa sampai menumpuk" Pendapat dari salah seorang warga yang bertempat tinggal disekitar area banjir, bahkan rumahnya saja yang jarang terkena banjir bisa sampai terkena dampak banjirnya.
Beberapa hari sebelumnya juga sempat terjadi banjir mengingat curah hujan di Bandung ini tinggi. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi banjir ini mulai dari pembuatan kolam retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, polder- polder, ditambah rencana kolam retensi andir, secara signifikan telah mengurangi luasan banjir. Banjir tahunan di wilayah Bandung selatan yang semula mencapai 370an hektar, sekarang tinggal menyisakkan sekitar 72 hektar.
Pada hari hari senin tanggal 22 November 2021 lalu Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil mengunjungi pengerjaan sodetan Cisangkuy, Dayeuhkolot, mereka berdua Bersama BBWS Citarum survei lokasi pembuatan sodetan Cisangkuy, ini menjadi salah satu alternatif, dengan membelokkan arah aliran sungai, sehingga dari pemukiman menjauh 1,7 kilometer. Diharapkan dengan upaya bisa mengurangai atau bahkan mencegah bencana banjir tetapi tetap harus dengan pastisipasi masyarakat langsung dalam menjaga lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H