Salah satu keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Bumiaji, Kecamatan BumiaJi, Kota Batu, menyatakan mengundurkan diri dari kepesertaan karena telah mandiri secara ekonomi dan tidak lagi bergantung kepada bansos dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya.
"Alhamdulillah kondisi ekonomi telah mampu. Usaha yang ditekuni adalah berjualan bunga," kata Siti Mutmainah, Jum'at.
Ia menceritakan usahanya dirintis berbekal kemauan dan keinginan berubah lebih baik. bersama suami, ibu dua anak tersebut mulai berjualan bunga pada 2014 dengan skala terbatas.
Selama sebulan penjualan bunga dilakukan empat kali. Awalnya hanya di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Lambat laun mulai meluas ke Surabaya, Gresik dan Lamongan.
Beragam bunga dijual seperti Walisongo, Tree Colour, Bunga Gantung, Janda Bolong, Monstera, Keladi, Aglonema dan bunga hias lainnya.
"Sebenarnya masih ada kendala saat itu. Misalnya modal terbatas atau bahkan omzet penjualan naik turun," kata Siti Mutmainah yang resmi graduasi pada 3 Maret lalu.
Selama tujuh tahun ia menekuni usaha jual bunga yang ia beri nama "Dahlia Florist". Meski saat ini masih menyewa lapak tak jauh dari rumahnya dan masih menyewa, namun harapan ke depan ia ingin memiliki lahan sendiri, usaha tambah berkah dan lancar, pekerja yang membantunya bertambah sehingga bisa membuka lapangan kerja baru.
"Beliau menyampaikan bahwa omzet penjualan bunga terus bertambah dan pelanggan juga semakin banyak. Kemudian Bu Siti mengajukan diri untuk mundur dari kepesertaan PKH," kata Pendamping PKH Kota Batu Moch. Ferry.
Ferry mengatakan menuju KPM graduasi mandiri, tidak serta merta dilakukan atau diajukan oleh KPM.
"Pendamping Sosial akan melakukan kunjungan rumah terlebih dahulu bersama perangkat desa, kepala dusun, dan ketua kelompok PKH," katanya.
Tujuan kunjungan rumah di antaranya mengetahui kondisi keluarga KPM misalnya bagaimana kondisi ekonominya, usaha apa yang dilakukan dan bagaimana perkembangannya, bagaimana keadaan fisik rumahnya, apakah memiliki kendaraan pribadi, berapa banyak tanggungan dalam keluarga, dst.
"Hasil kunjungan rumah disampaikan ke perangkat desa, sehingga mereka mengetahui perkembangan terbaru warganya yang sebelumnya menerima PKH menjadi tidak lagi menerima bansos karena kondisi ekonomi yang telah baik," terangnya.
Menurut Ferry kunci dari sukses graduasi ini juga tidak lepas dari upaya sinergi antara Pendamping Sosial PKH dengan perangkat desa. Dukungan ini sangat penting karena yang akan graduasi adalah warga mereka.
                                     Â
                                              Â
                                             Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H