satu, dua, tiga, dan banyak sekali hal yang harus kami selesaikan
karya cipta kami, tertumpuk, berjibaku, dikeluarkan kemana-mana
kadang setiap sore, kadang di hampir setiap malam
sampai-sampai malamku tanpa mereka itu hambar.
aku tidak peduli apakah yang mereka rasakan sama sepertiku,
yang jelas aku sangat bahagia, persetan berfikir terlalu panjang,
sekali lagi aku dalam keadaan yang benar-benar tidak siap untuk mati.
kami berdebat, bukan hanya tentang cinta, hidup, mimpi, dan apa yang harus dilakukan nanti,
kami juga bicara hal konyol, cemo'oh, kegilaan, seks, kebebasan, hiruk pikuk, munafik, setan, kamar kosong, tembakau, sampai botol,
kami bahkan menyinggung kepercayaan, pulang, keluarga, air mata, dorongan, dan bertahan.
aku menemukan hal yang sangat aneh bagi diriku sendiri, yang orang-orang sebut sebagai dosa