Mohon tunggu...
Cahya Sinda
Cahya Sinda Mohon Tunggu... -

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Ini Saya Jengkel

28 November 2018   00:55 Diperbarui: 28 November 2018   08:15 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam ini saya jengkel

maka kenali saya sedikit saja,

suka menulis tapi tidak gemar membaca

suka dipandang tidak gemar memerhatikan

suka menampilkan tidak kunjung terkenal

suka membandingkan tidak peduli latar belakang

suka kemenangan tidak suka berkorban

malam ini saya jengkel

maka kenali saya sedikit lagi,

hidup di era kemenangan

hidup dengan limpahan kasih

hidup takut pada minoritas

hidup mengikuti mereka yang terpandang

hidup sambil menikmati hal instan

hidup melakukan hal aneh agar baik-baik saja

hidup harus terlihat agar dianggap setara

malam ini saya jengkel

maka kenali saya untuk yang terakhir,

pada suatu malam, tapi tidak seperti ini

saya berada di dalam kamar, tapi tidak begitu tertutup

menulis sebuah maha karya, tapi belum terpublikasi

menemukan ribuan kalimat, tapi bukan milik orang

sampai pada kesimpulan luar biasa, tapi hanya saya yang tahu

bagaimana jika orang lain mengerti, tapi bukan sekedar membaca

harusnya saya melakukan sesuatu, tapi tidak ada jalan

makanya saya jengkel seperti ini,

sebab asal mengerti saja, 

di dunia ini manusia setidaknya harus hidup lebih lama

di dunia ini manusia setidaknya harus punya orang hebat yang nyata

di dunia ini manusia setidaknya harus berada di tempat yang lebih tinggi

di dunia ini manusia setidaknya harus pernah mendapat sertifikat dan piala

di dunia ini manusia setidaknya harus mengendarai mobil pribadi

di dunia ini manusia setidaknya harus mengenakan pakaian bermerek dan ori

di dunia ini manusia setidaknya harus cepat melakukan dokumentasi 

di dunia ini manusia setidaknya harus mengedepankan figur dan citra 

demikianlah saya jengkel, harus lebih giat untuk hasil yang sama

demikianlah saya jengkel, harus mencari manusia yang bernasib sama

demikianlah saya jengkel, hanya karena saya tidak berani berbohong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun