Wajahnya hangat tak seperti yang dibayangkan pemuda. Entah berapa detik yang terasa lama sekaligus singkat itu membuat pemuda terdiam dengan posisinya menyeruput kopi. Sampai wanita itu tersenyum manis, manis sekali sampai pahit kopi yang nikmat dan mulai dingin itu berlipat-lipat nikmatnya, pemuda berhenti menyeruput kopi. Ia membalas senyuman itu dengan senyum pula yang tentu saja tidak sama manisnya. Kemudian kembali duduk dan mencoba untuk jadi orang aneh sekali saja demi seorang bidadari.
      "buk, kopinya nambah!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H