Aku memanggilnya jam tangan
Warnanya hitam, hampir semuanya
Pilihanku sendiri, aku membelinya sendiri
Aku menyukainya, walau tidak terlalu mahal
Sesekali ia terbentur pada benda lain
Seketika aku merasa kesal, kemudian mengelusnya
Padahal akulah orang yang melakukannya
Tapi aku tahu sekali soal itu
Jam tangan hitam itu sangat istimewa
Saat sepi, aku bisa mendengarkannya
Katanya aku harus segera tidur
Aku memintanya untuk berkisah
Kurasa ia sangat menyukainya
Aku kadang demikian, namun tak sepenuhnya
Kisah yang ia ceritakan selalu mengharukan
Sepertinya aku dipaksa agar menangis
Bila tiba waktuku bertanya, ia diam
Tidak ada jawaban
Pilihanku adalah menutup mata
Bersama berlinangnya air mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H