Mohon tunggu...
Moch ArdianFahrisyam
Moch ArdianFahrisyam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

lahir di Bekasi 30 April 2003

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Santri di Indonesia

21 Oktober 2021   21:11 Diperbarui: 22 Oktober 2021   00:51 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahukah kamu, kalau 22 Oktober diperingati dengan Hari Santri Nasional, hal untuk memperingati perjuangan para Kiai dan para Santri yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang peran santri kiai di masa penjajahan dan pada masa ini.

Sebelum kita membahas lebih dalam, sebaiknya kita mengetahui apa itu santri dan kiai? Menurut KBBI santri adalah orang yang mendalami agama Islam. Sedangkan kiai adalah kata sapaan untuk alim ulama. Setelah mengetahui secara singkat apa itu santi dan kiai, mari kita lanjut ke pembahasan tentang peran para santri dan kiai di masa penjajahan.

Peran Santri Pada Masa Penjajahan.

Pada masa penjajahan, para santri dan kiai merupakan salah satu sumber kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia. Banyak perlawanan yang diberikan oleh para santri dan kiai, salah satunya adalah Resolusi Jihad yang dipimpin oleh KH Hasyim Asyari. 

Pergerakan ini berawal saat Presiden Ir. Soekarno bertanya tentang hukum membela tanah air dari berbagai ancaman kepada KH Hasyim Asyari. Lalu pada tanggal 21-22 Oktober, KH Hasyim Asyari melakukan pertemuan di Surabaya dengan wakil cabang NU diseluruh Jawa dan Madura. Hasil dari pertemuan ini adalah menyatakan bahwa melawan penjajahan merupakan perang suci atau yang lebih dikenal dengan jihad.

Gerakan resolusi jihad ini dilatar belakangi dengan datangnya tentara Inggris di Indonesia yang membawa ancaman terhadap kemerdekaan dan kestabilan Indonesia.  

Dengan adanya resolusi jihad, hal ini membuat para santri dan kiai semakin semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengusir penjajah. Pada tanggal 10 November, para santri dan kiai begerak ke Surabaya untuk melawan tentara Inggris, dengan pengorbanan dan perjuangan rakyat Surabaya, para santri dan kiai. Akhirnya pertempuran ini dimenangi oleh Indonesia.  

Makna dari Hari Santri Nasional

Pada tahun 2015, Bapak Ir. H. Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal Jakarta. Hal ini bertujuan untuk menghargai dan memperingati perjuangan santri dan kiai dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.  

Makna yang terdapat dari Hari Santri Nasional adalah kita sebagai penerus bangsa, harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas kita untuk kemajuan Negara Indonesia.

Selain itu tujuan ditetapkan Hari Santri Nasional adalah  untuk memperkuat semangat kebangsaan, memperkokoh persaudaraan, dan menjadi cerminan bagi penerus bangsa dalam menjaga dan melindungi kestabilan Negara Indonesia. 

Menurut Mentri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, hari santri adalah penegasan  bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis sekaligus religius, juga mendorong kesadaran kolektif pentingnya mempertahankan religiusitas Indonesia yang moderat di tengah percantuan ideologi agama yang cendrung ekstrim.

Peran Santri Pada Saat Ini

Pada saat ini, Indonesia masih berjuang melawan Pandemi Covid-19. Dengan adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor di Indonesia, baik di sektor ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sehari hari. Para santri dan kiai pun merasakan dampaknya, tetapi hal ini tidak memutuskan semangat para santri dan kiai dalam melakukan kebaikan, contohnya, membantu dan meringankan pekerjaan keluarga di rumah, membantu orang-orang disekitar, dan memberikan ilmu tentang agama yang sudah didapatkan ke masyarakat melalui virtual atau yang dikenal sebagai dakwah virtual.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bapak Taj Yasin Moimoen berharap para santri memiliki peran aktif sebagai contoh teladan dalam penanganan pandemi Covid-19. Pada webinar yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Purworjo, Bapak Taj Yasin Moimoen menjelaskan bahwa para santri memiliki tugas pentin dalam membantu memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitarnya tentang protokol kesehatan dan penanganan Covid-19.

Peran Santri  Di Masa Depan

Pasti kamu pernah mendengar slogan tentang "Indonesia Emas 2045" slogan ini bermaksud untuk memberikan semangat bagi generasi-generasi berikutnya menjadi lebih semangat dalam mewujudkan generasi emas Indonesia di masa depan. Terdapat 7 visi Generasi Emas Indonesia yaitu:

  1. Demokrasi Indonesia.
  2. Supermasi hukum.
  3. Emansipasi pendidikan.
  4. Akses layanan kesehatan.
  5. Menjadi bangsa entrepreneur.
  6. Menjadi kekuatan maritim dunia.
  7. Memberantas kemeskinan.

 Nah dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia para santri dan kiai diharapkan ikut serta dan berkolaborasi dalam mewujudkan cita-cita ini.  

Lalu bagaimana cara agar para santri dan kiai dapat ikut berperan dalam mewujudkan cita-cita ini?

  1. Memberantas kemalasan. Karena rasa malas ini sangat berpengaruh terhadap kepribadian penerus bangsa.
  2. Meningkatkan kualitas. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkulitas dan berkarakter.
  3. Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Indonesia terkenal sebagai negara yang majemuk, negara yang memiliki banyak budaya dan agama, untuk meningkatkan persatuan dan keutuhan warga Indonesia maka harus dibentuk sebuah kolaborasi yang bertujuan memajukan Indonesia dan mempekuat persaudaraan.

Dengan adanya Hari Santri Nasional, mengingatkan kita kembali bahwa para santri juga memiliki peran penting dalam keberlangsungan negara Indonesia, sejak masa penjajahan, pada masa modern saat ini, dan nanti di masa depan. 

Sekian pembahasan tentang "Peran Santri di Indonesia" mohon maaf jika ada kesalahan dan keliruan dari saya, dan terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun