Mohon tunggu...
Mochammad yazid niamullah
Mochammad yazid niamullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN syarif hidayatullah jakarta yang ingin memberi manfaat bagi sekitarnya

Membaca,traveling,dan mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harus Madrasah?

21 Oktober 2024   02:37 Diperbarui: 21 Oktober 2024   02:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata madrasah berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat atau wahana untuk mengenyam pendidikan. Madrasah di Indonesia merupakan hasil perkembangan modern pendidikan pesantren yang secara historis,eksis jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia . Lembaga pendidikan Islam yang pertama ada adalah pesantren.
 
Madrasah semakin menjamur dilingkungan pendidikkan. Banyaknya madrasah-madrasah baru yang dididirikan membuat eksistensinya dalam dunia pendidikan semakin pesat. Ditambah lagi masyarakat yang resah akan dekadensi moral yang menjadi penyakit anak muda sekarang. 

Salah satu usaha dan upaya orangtua dalam mengatasi kemerosotan moral terhadap anak secara dini ialah dengan menyekolahkannya di madrasah. Apalagi kini madrasah sudah hadir dalam berbagai tingkatan seperti SDN dalam madrasahnya adalah MIN, SMP dalam madrasahnya adalam MTsN, dan dalam tingkat SMA madrasah bernama MA.
 
Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Keluarga kedua bagi anak dan tempat menimba ilmu sejak dini. Sekolah juga merupakan tempat belajar kedua setelah dirumah. Lingkungan sekolah pun memberikan dampak psikologi bagi setiap individu yang tinggal didalamnya. Penghuni sekolah yang baik akan menularkan sifat baik bagi anak begitu pula sebaliknya. Maka memilih sekolah yang tepat bagi anak adalah langkah awal yang menjadi pondasi pembelajaran.
 
Sudut pandang masyarakat memang tak bisa dihindarkan dari pendapat bahwa di madrasah anak akan cenderung pandai dan cerdas dalam hal agamis saja. Paradigma seperti inilah yang terkadang menjadi persoalan internal dan kendala memilih madrasah. 

Padahal jika kita lihat secara seksama, dimadrasah pun anak dapat lebih pandai pelajaran umumnya daripada sekolah umum. Tak hanya itu saja, kegiatan ekstrakurikuler di madrasah juga lebih banyak dan lebih menarik. Kenapa ? karena disana lah kegiatan keagamaan maupun non keagamaan dapat di aplikasikan secara rutin dan terarah. 

Menyikapi paradigma masyarakat ini, madrasah-madrasah mulai menunjukkan aksinya dengan membuktikan bahwa siswa(i) madrasah pun dapat berkarya dalam berbagai bidang. Seperti dalam kegiatan olahraga, olahraga catur yang membina mental yang diadakan MTsN Tanjung salah satunya. Merupakan upaya pengembangan kreatifitas anak yang tak lain bukan hanya dibidang agama.
 
Kegiatan lainnya ialah organisasi. MAN Pelaihari merupakan madrasah aliah yang berada di kalimantan selatan tepatnya didaerah Pelaihari adalah salah satu madrasah yang tekun melaksanakan organisasi. Sebagai contoh OSIM (organisasi intra madrasah), tak main-main dalam hal ini MANPel sangat antusias dalam berorganisasi. 

Tak hanya di bidang OSIM, di bidang pramuka pun siswa (i) madrasah ini berhasil memiliki anggota paskibraka yang rutin mengibarkan bendera pada setiap tanggal 17 Agustus di Pemda (Pemerintah Daerah) Pelaihari. Apalagi bakat lainnya ? tentu sangat banyak dan kini madrasah lebih menonjol dibandingkan sekolah umum.
 
Madrasah memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, karena kelebihannya dibidang pendidikkan. Yaitu lebih banyak mengajarkan tentang akhlak, moral, aqidah dan syariah. Sehingga dalam waktu yang sama anak dapat mempelajari ilmu dunia dan akhirat. 

Kita sama-sama tahu bahwa tujuan akhir dari sebuah kehidupan adalah akhirat. Dan menuju akhirat, kita harus melewati tahapan-tahapan duniawi. 

Agar keduanya "Balance" atau seimbang maka duniawi harus di gandengi dengan akhirat. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah terhindar dari dekadensi moral yang kini menjadi permasalahan serius didalam masyarakat. Pentingnya mengajarkan hal ini kepada anak sejak dini dan memberikan pendidikan yang terarah menjadi kewajiban setiap orang. 

Sehingga insan yang kamil dapat tercipta, dimana kesuksesan dunia dan akhirat dapat dicapai dan dinikmati. Maka madrasah adalah pilihan sekolah yang tepat. Karena madrasah lebih baik, dan lebih baik madrasah !
 
Mengapa madrasah perlu melakukan digitalisasi?
Dengan digitalisasi di madrasah, metode pembelajaran seharusnya bisa lebih efisien. Peserta didik juga akan terdorong untuk lebih melek digital. Madrasah harus bisa menyusun rencana supaya program ini bisa segera dilaksanakan.


Pendidikan Islam di era digital menawarkan peluang tanpa batas untuk memperluas aksesibilitas, mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan memperkuat pemahaman keagamaan. Penggunaan teknologi digital dapat menjadi alat yang ampuh untuk menjembatani kesenjangan pendidikan dan meningkatkan pemahaman keagamaan dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global. 

Salah satu peluang besar pendidikan Islam di era digital adalah aksesnya yang lebih luas dan global. Berkat teknologi digital, orang-orang di berbagai belahan dunia memiliki akses ke sumber daya pendidikan Islam yang berkualitas. 

Hanya dengan beberapa klik, manusia dapat mengakses tafsir teks klasik, Alquran hadis, dan teks Islam lainnya untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran agama tersebut. Ini juga memungkinkan penyebaran pengetahuan agama di seluruh dunia, semakin meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang Islam dalam masyarakat yang semakin terhubung. 

Dalam pendidikan Islam yang secara normatif dianggap sebagai pendidikan ideal yang memadukan konsep keseimbangan sekular dan Ukraina, yang berlandaskan pada landasan Wahyu (Al-Qur'an dan Hadits) dan Ijtihad (Penciptaan Pemikiran dalam Islam), kehadiran perangkat digital semakin dibutuhkan. 

Tujuannya untuk memfasilitasi berbagai kegiatan dan program pendidikan baik pada tingkat perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Dengan adanya era digital, pendidikan Islam harus beradaptasi atau mampu beradaptasi agar tidak tertinggal jauh dari model pendidikan lainnya.


Pendidikan Islam diharapkan dapat mendayagunakan segala sumber daya untuk merebut peluang era digital guna memantapkan kehadirannya sebagai pelopor pendidikan yang berkualitas baik dalam konteks Indonesia maupun peningkatan peradaban tingkat dunia. Penting juga untuk mengusulkan langkah-langkah strategis yang mengantisipasi peluang dan peluang saat ini. 

Tentunya langkah dan strategi yang diambil tidak akan bersifat parsial dan jangka pendek, melainkan bersifat menyeluruh dan terpadu. Suatu strategi yang ditetapkan


Meliputi berbagai aspek mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan hingga evaluasi dengan memasukkan berbagai unsur sistem pendidikan Islam seperti tujuan, personel, kurikulum, lingkungan, evaluasi dan berbagai unsur lainnya harus tercakup. 

Oleh karena itu, jika dirancang dan dilaksanakan dengan baik, pendidikan Islam dapat memanfaatkan sumber dayanya dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, pendidikan Islam menghadapi tantangan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang unggul. 

Karena pendidikan Islam dalam arti luas meliputi menjaga dan mengembangkan manusia dan sumber daya manusia yang ada di dalamnya, membentuk manusia menurut norma-norma Islam, dan bertindak sebagai hamba Allah yang sejati, karena mencakup segala upaya untuk dapat melakukannya. Khalifah Tuhan.Peran teknologi digital dalam transformasi pendidikan Islam mungkin terkait dengan teori literasi digital yang pertama kali diperkenalkan oleh Gilster pada tahun 1990. 

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital dan mencakup kemampuan berpikir kritis ketika mengevaluasi informasi yang diperoleh melalui media digital. Dalam konteks peradaban Islam awal, penggunaan teknologi bukanlah hal yang baru melainkan pendorong utama kemajuan dalam membentuk peradaban besar pada masa itu. 

Hal ini mendukung anggapan bahwa dalam pemahaman Islam, penggunaan teknologi multimedia tidak dianggap haram dan diperbolehkan jika membawa manfaat yang signifikan bagi kemajuan umat manusia. Islam selalu menekankan pentingnya kebaikan dan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan zaman, serta mendorong manusia untuk menuntut ilmu di berbagai bidang, termasuk teknologi multimedia dan ilmu-ilmu yang erat kaitannya. 

Martias (2010) berpendapat bahwa Islam selalu menekankan pentingnya kebaikan dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman dan perkembangan, sehingga tidak ada diskusi atau kontroversi di kalangan ulama yang secara tegas melarang penggunaan teknologi multimedia. Islam juga mendorong warganya untuk menimba ilmu di berbagai bidang, termasuk ilmu-ilmu yang erat kaitannya dengan teknologi multimedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun