Mohon tunggu...
Mochammad Syahrul Asyari
Mochammad Syahrul Asyari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Syariah

UIN Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Sirkular untuk Bisnis Berkelanjutan dalam Perspektif Ekonomi Islam

8 Juli 2023   13:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   13:12 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa era globalisasi dan kemajuan teknologi modern ini, tantangan lingkungan yang dihadapi oleh berbagai manusia semakin kompleks dan serius. Dimana permasalahan yang timbul adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak terkendali, pola konsumsi yang sangat berlebihan, serta pengelolaan limbah yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat signifikan serta menimbulkan ketidakseimbangan yang mengkhawatirkan. Di tengah kesadaran global tentang perlunya keberlanjutan, konsep ekonomi sirkular atau circular economy telah muncul sebagai pendekatan yang bisa membantu mengatasi berbagai permasalahan ini. Kemudian ekonomi sirkular ini ada kaitannya dengan perspektif ekonomi islam, dimana prinsip-prinsp ekonomi sirkular sejalan dengan nilai-nilai dan ajaran agama islam yang mendorong kesadaran lingkungan, keadilan sosial, dan pengelolaan sumber daya secara bijaksana.

Pengertian ekonomi sirkular ialah suatu sistem ekonomi yang di desain dan dikelola untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan memaksimalkan efisiensi dalam seluruh siklus produk. Pendekatan ini bertentangan dengan pola ekonomi linier tradisional yang mengikuti pola mengambil, membuat, dan membuang. Dalam ekonomi sirkular sendiri, produk dan material ini didaur ulang kembali, diperbaharui, atau diubah menjadi produk yang baru sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam dan limbah yang telah dihasilkan.

Kemudian ada beberapa prinsip-prinsip ekonomi sirkular dalam perspektif ekonomi Islam dimana terdapat pengelolaan sumber daya yang bijaksana yang mempromosikan pengelolaan sumber daya yang sejalan dengan konsep membelanjakan harta dengan cara yang baik dalam Islam. Dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan pemulihan material daur ulang yang dapat membantu menjaga pelestarian keberlanjutan lingkungan dan melindungi karunia Allah yang telah diberikan kepada umat manusia.

Prinsip kedua pembuangan limbah yang minimal, dalam Islam pemeliharaan lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat manusia. Prinsip ini sejalan dengan tujuan utama ekonomi sirkular, yakni dengan mengedepankan pengurangan limbah dan meminimalkan dampak negatif terhadap alam. Dengan mengubah pandangan terhadap limbah menjadi suatu sumber daya yang berharga, bisnis dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam praktik operasional mereka.

Prinsip ketiga terdapat keadilan sosial dan pertumbuhan ekonomi dimana ekonomi sirkular juga bisa memperkuat prinsip keadilan sosial dalam perspektif ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi sirkular, penting untuk memastikan kesetaraan akses terhadap peluang ekonomi, pendapatan yang layak, dan pengurangan kesenjangan sosial. Hal ini sejalan dengan menerapkan prinsip inklusi sosial dan keadilan dalam bisnis beserta nilai-nilai Islam yang telah ditekankan untuk dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat dan keberpihakan terhadap kaum yang lemah dan rentan.

Lalu ada beberapa manfaat ekonomi sirkular dalam perspektif ekonomi Islam dimana terdapat keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular berbasis perspektif ekonomi Islam, dimana manusia dianggap sebagai khalifah (pengurus) di bumi. Oleh karena itu, menjaga keberlanjutan lingkungan merupakan tanggung jawab bagi seluruh umat manusia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirukular, bisnis dapat memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan. Pengurangan limbah dan penggunaan sumber daya yang cukup bijaksana akan dapat membantu meminimalkan kerusakan lingkungan dan menjaga alam sebagai suatu amanah yang harus dan wajib dilindungi seluruh umat manusia.

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam perspektif ekonomi islam dimana pertumbuhan berkelanjutan ini merupakan tujuan yang telah diinginkan. Ekonomi sirkular dapat memberikan peluang terbaru dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan inovasi, dan membuka pasar baru bagi produk daur ulang atau ramah lingkungan. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.

Keadilan sosial dan distribusi kekayaan merupakan prinsip inklusi dan keadilan sosial dalam ekonomi sirkular sejalan terhadap nilai-nilai ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi sirkuler bisa diwujudkan dengan menerapkan kesempatan kerja yang adil, penghapusan dan memutus rantai kemiskinan, beserta pembagian kekayaan yang harus merata. Hal ini akan memperkuat keberlanjutan bisnis serta memberikan manfaat sosial yang lebih luas kepada seluruh masyarakat setempat.

Dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, ekonomi sirkular menjadi suatu pendekatan yang cukup efektif dalam mencapai keberlanjutan bisnis. Lalu dalam perspektif ekonomi Islam, prinsip-prinsip ekonomi sirkular bisa diintegrasikan dengan nilai-nilai agama yang dapat mendorong terhadap kesadaran lingkungan, keadilan sosial, dan pengelolaan sumber daya dengan bijaksana. Dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular dengan menggunakan perspektif ekonomi Islam dalam bisnis, perusahaan dapat menjadi agen perubahan yang bisa bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat setempat, beserta memperoleh manfaat ekonomi dalam jangka panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun