Mohon tunggu...
Mochammad Rizky Kurniawan
Mochammad Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Teknisi - Electrical engineering

Semua tindakan manusia ditentukan oleh tujuannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Lilin Aromaterapi dan Sabun Cuci Piring di Desa Kedungpeluk Candi, Sidoarjo

6 Juni 2024   09:46 Diperbarui: 6 Juni 2024   09:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Minyak jelantah merupakan hasil sisa dari penggunaan minyak goreng yang telah digunakan sebelumnya. Meskipun tidak termasuk dalam kategori limbah berbahaya atau sampah, minyak jelantah dianggap sebagai limbah karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dibuang secara sembarangan ke saluran air, yang dapat mengganggu ekosistem perairan. Meskipun masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan minyak jelantah secara berulang, penting untuk menghindari bahaya dari pembuangan sembarangan. Masalah ini sering terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang cara yang tepat dalam mengelola limbah minyak jelantah. Oleh karena itu, mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat seperti lilin aromaterapi dan sabun cuci piring dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Inisiatif seperti itu dapat membantu masyarakat mengelola limbah minyak jelantah secara efektif dan mendaur ulang untuk keperluan yang berguna.

            Tantangan dalam mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring di lokasi kegiatan mencakup peningkatan limbah minyak jelantah, rendahnya kesadaran masyarakat tentang dampak negatif pembuangan, keterbatasan sarana pengolahan, rendahnya partisipasi masyarakat, dan kesulitan dalam pemasaran produk. Program pengolahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah.

KKN UNTAG 2024 Sub Kelompok 1 (Dok. pribadi)
KKN UNTAG 2024 Sub Kelompok 1 (Dok. pribadi)

            Sasaran utama program pemanfaatan limbah minyak jelantah di Desa Kedungpeluk adalah ibu-ibu PKK. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam pengelolaan limbah di rumah tangga serta melibatkan mereka sebagai agen perubahan. Program ini menyediakan pelatihan praktis tentang pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai tambah seperti lilin aromaterapi dan sabun cuci piring. Dukungan dan sumber daya juga diberikan untuk memulai usaha kecil di rumah dengan menggunakan limbah minyak jelantah. Melalui program ini, diharapkan tercipta perubahan yang berkelanjutan dalam praktik pengelolaan limbah di tingkat rumah tangga serta meningkatkan kesadaran lingkungan dalam komunitas.

            Program ini mencakup beberapa tahapan dan kegiatan yang luas dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan lilin aromaterapi dan sabun cuci piring. Tahapan pertama adalah identifikasi lokasi potensial pengumpulan minyak jelantah, termasuk rumah tangga, restoran, dan pasar tradisional di sekitar area kegiatan. Kedua, melibatkan pengembangan teknik pengolahan minyak jelantah menjadi bahan baku lilin aromaterapi dan sabun cuci piring yang efisien dan ramah lingkungan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan. Tahapan ketiga adalah pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang pengumpulan, pengolahan minyak jelantah, serta proses pembuatan lilin aromaterapi dan sabun cuci piring. Program ini juga mencakup upaya pemasaran dan distribusi produk-produk tersebut, baik secara lokal maupun melalui platform online, untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesadaran masyarakat akan produk-produk yang ramah lingkungan. Dengan pengaturan yang baik, diharapkan program ini dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam mengurangi limbah minyak jelantah, mendukung penggunaan produk alami, dan mendorong keberlanjutan ekonomi lokal.

            Desa Kedungpeluk, yang terletak di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, dikenal sebagai wilayah pertambakan di mana banyak warganya berwirausaha dengan menggunakan bahan baku ikan, seperti menjual ikan goreng dan krupuk ikan. Namun, masalah limbah minyak jelantah masih menjadi fokus perhatian masyarakat setempat. Untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatifnya, mereka mencari solusi inovatif, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah untuk membuat lilin aromaterapi dan sabun cuci piring. Program kerja ini memiliki dua tujuan utama: pertama, mengatasi masalah lingkungan yang timbul akibat pembuangan minyak jelantah secara tidak bertanggung jawab dengan mengubahnya menjadi produk bernilai tambah; kedua, memberdayakan masyarakat dengan memberikan peluang bisnis lokal yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah. Program ini bertujuan untuk melibatkan warga Desa Kedungpeluk secara aktif dalam pengelolaan limbah minyak jelantah secara kreatif dan efektif. Dengan pengaturan yang baik, diharapkan program ini dapat menciptakan dampak positif yang besar dalam mengurangi limbah minyak jelantah, mendukung penggunaan produk alami, dan memajukan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

            Beberapa solusi untuk mengatasi masalah dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan lilin aromaterapi dan sabun cuci piring meliputi kampanye pendidikan kepada masyarakat, pengembangan sistem pengumpulan limbah yang efisien, dan pengolahan berkelanjutan limbah minyak jelantah menjadi produk ramah lingkungan. Ini mencakup langkah-langkah seperti pelatihan, kerjasama dengan pemerintah setempat, dan pengembangan teknologi daur ulang untuk mengurangi limbah dan emisi karbon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun