Program study tour atau karyawisata merupakan program belajar yang lebih fresh bagi murid dan guru dengan mengunjungi destinasi tertentu untuk bersama-sama melakukan proses penambahan wawasan. Program ini bermanfaat dalam memberikan pengalaman baru dan berbeda kepada murid, pasalnya tak hanya menjadi sarana belajar namun juga menjadi kegiatan rekreasi yang penting bagi kondisi fisik maupun mental murid.
Study tour sejatinya merupakan jenis metode pendidikan yang berperan aktif dalam menumbuhkan potensi terpendam dalam diri murid. Terdapat penelitian oleh Darmani & Renaldi (2019) yang membuktikan bahwa murid yang sering mengikuti program study tour memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dari pada murid lain yang selalu diajarkan dengan metode ceramah di kelas.
Berikut beberapa kelebihan yang dihasilkan dari pelaksanaan program study tour:
1. Meningkatkan minat belajar
Dengan berkunjung ke lokasi tertentu yang memiliki nuansa berbeda dari kelas, tentunya akan menggugah minat murid dalam mengetahui lebih dalam apa saja hal-hal baru yang terdapat di lokasi tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjauhkan murid dari suasana bosan yang telah banyak dikritik akibat interaksi di kelas yang kurang menarik.
2. Memperoleh pengalaman yang unik dan faktual
Dengan membuka buku dan menghafalkannya saja tidak cukup untuk memahami suatu persoalan. Dengan study tour, murid dibiarkan untuk terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan fakta yang mampu melengkapi wawasan mereka selain dari buku sekolah dan penjelasan guru, (Sormin et al., 2019). Tak hanya itu, program ini secara tidak langsung mampu menumbuhkan karakter eksploratif dan pemecahan masalah pada murid.
3. Memperbaiki kondisi psikologis murid dan guru
Kebiasaan untuk belajar dengan suasana yang monoton cenderung menimbulkan depresi serta kebosanan pada murid dan juga guru. Oleh karena itu, study tour berperan aktif dalam memberikan pengalaman segar berkunjung ke beberapa tempat yang tidak pernah dilihat sebelumnya sehingga mampu menghilangkan kejenuhan serta depresi pada murid dan guru, (Putri et al., 2019). Hal ini sekaligus menjadi kegiatan rekreasi bersama yang tidak dapat dilupakan.