Mohon tunggu...
Mochammad Imdad Royyani
Mochammad Imdad Royyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Hobi mancing dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Demokrasi di Indonesia

29 November 2024   10:28 Diperbarui: 29 November 2024   10:29 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demokrasi di Indonesia 

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya. Demokrasi juga diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara Abad ke-4 Sebelum Masehi sampai dengan Abad ke-6 SM. Demokrasi memiliki beberapa prinsip, seperti persamaan hak, kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan berserikat, dan kebebasan beragama.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan, seperti politik uang, korupsi, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, pendidikan demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam demokrasi sangat penting untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.

Sejarah Demokrasi di Indonesia

Sejarah demokrasi di Indonesia mengalami dinamika yang cukup kompleks dan menjalani perkembangan yang sangat dinamis.

Berikut adalah beberapa fase perkembangan demokrasi di Indonesia:

Demokrasi Parlementer (1945 - 1959)

Pada fase ini, Indonesia resmi menjadi negara yang merdeka dan menerapkan sistem demokrasi parlementer. Sistem ini berlangsung hingga tahun 1959.

Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)

Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem demokrasi terpimpin. Sistem ini berlangsung hingga tahun 1965.

Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1966 - 1998) Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem demokrasi Pancasila. Sistem ini berlangsung hingga tahun 1998.

Demokrasi Pasca Reformasi (1998-sekarang) Setelah jatuhnya Presiden Soeharto pada Mei 1998, Indonesia mengalami proses reformasi politik yang membuka peluang bagi perkembangan demokrasi. Pada masa ini, Indonesia menerapkan sistem demokrasi yang lebih terbuka dan partisipatif.

Perkembangan demokrasi di Indonesia juga dipengaruhi oleh sejarah dan politik perkembangan demokrasi di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi demokrasi menurut para tokoh dan founding fathers Kemerdekaan Indonesia, terutama Mohammad Hatta, dan Soetan Sjahrir. Selain itu, gotong royong dan rasa kekeluargaan menjadi pangkal dari demokrasi Pancasila.

Generasi muda sangat krusial dalam memperkuat dan mengembangkan demokrasi di Indonesia. Sebagai agen perubahan, mereka memiliki energi, kreativitas, dan perspektif yang segar untuk membawa angin segar dalam dinamika politik. Seperti contoh dibawah ini :

Partisipasi Aktif dalam Pemilu: Salah satu bentuk partisipasi paling dasar adalah dengan menggunakan hak suara dalam pemilihan umum. Generasi muda dapat menjadi pemilih yang cerdas dengan memahami isu-isu yang dipertaruhkan dan memilih calon pemimpin yang tepat.

Penggiat Media Sosial: Generasi muda sangat akrab dengan media sosial. Platform ini dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang benar, mengkampanyekan isu-isu penting, dan membangun kesadaran politik di kalangan masyarakat.

Organisasi Kemasyarakatan: Bergabung dengan organisasi kemasyarakatan atau membuat inisiatif sendiri adalah cara yang efektif untuk terlibat langsung dalam mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan.

Kontribusi dalam Kebijakan Publik: Generasi muda dapat memberikan masukan dan ide-ide segar dalam pembuatan kebijakan publik. Mereka dapat berpartisipasi dalam forum diskusi, memberikan testimoni, atau menjadi relawan dalam program pemerintah.

Menjadi Agen Perubahan Sosial: Generasi muda dapat menjadi agen perubahan sosial dengan mempromosikan nilai-nilai demokrasi seperti toleransi, pluralisme, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Pendidikan Politik: Generasi muda dapat berperan sebagai pendidik politik bagi teman sebaya dan masyarakat sekitar. Mereka dapat menyelenggarakan diskusi, workshop, atau kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan literasi politik.

Generasi muda memiliki potensi yang sangat besar untuk membawa perubahan positif bagi demokrasi di Indonesia. Dengan dukungan dari semua pihak, generasi muda dapat menjadi kekuatan yang mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil, demokratis, dan sejahtera. Generasi muda juga dapat mengembangkan potensi nya dalam hal - hal politik untuk menjadikan generasi yang dapat membawa perubahan bangsa ini.

Perbandingan Demokrasi Indonesia dengan Negara Lain di Asia Tenggara

Demokrasi di Asia Tenggara merupakan sebuah mozaik yang kompleks, dengan setiap negara memiliki sejarah, budaya, dan tantangan unik yang membentuk sistem politiknya. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di kawasan ini, memiliki perjalanan demokrasi yang menarik untuk dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.

Persamaan dan Perbedaan

Persamaan:

Warisan Kolonial: Hampir semua negara di Asia Tenggara pernah dijajah oleh negara-negara Barat. Pengalaman kolonial ini meninggalkan jejak mendalam pada sistem politik dan sosial masing-masing negara, termasuk Indonesia.

Pluralisme/toleransi : Keberagaman etnis, agama, dan budaya merupakan ciri khas negara-negara Asia Tenggara. Hal ini menjadi tantangan sekaligus kekayaan dalam membangun demokrasi.

Pemilu: Hampir semua negara di kawasan ini menyelenggarakan pemilihan umum sebagai mekanisme dasar demokrasi. Namun, kualitas dan integritas pemilu di setiap negara berbeda-beda.

Perbedaan:

Sistem Pemerintahan: Indonesia menganut sistem presidensial, sementara beberapa negara lain seperti Malaysia dan Thailand menganut sistem parlementer. Sistem pemerintahan yang berbeda ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap dinamika politik dan stabilitas pemerintahan.

Peran Militer: Peran militer dalam politik sangat bervariasi di antara negara-negara Asia Tenggara. Di beberapa negara, militer memiliki pengaruh yang kuat dalam politik, sementara di negara lain pengaruh militer lebih terbatas.

Kualitas Demokrasi: Indeks demokrasi di setiap negara Asia Tenggara berbeda-beda. Beberapa negara seperti Singapura dan Vietnam cenderung lebih otoriter, sementara negara lain seperti Indonesia dan Filipina memiliki tingkat demokrasi yang lebih tinggi.

Tantangan Demokrasi di Indonesia

Korupsi: Korupsi menjadi salah satu masalah utama yang menghambat pembangunan dan memperlemah kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Ketidaksetaraan: Ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih tinggi menjadi sumber ketidakpuasan dan konflik.

Polarisasi Politik: Polarisasi politik yang tajam dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan memperlemah stabilitas politik.

Radikalisme: Munculnya kelompok radikal yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.

Hoaks dan Disinformasi: Penyebaran hoaks dan disinformasi dapat memicu perpecahan dan mengaburkan fakta.

Fungsi dan Peran Demokrasi di Indonesia

Berikut adalah fungsi dan peran demokrasi di Indonesia secara singkat:

Menjamin Kesejahteraan Rakyat: 

Demokrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kebijakan publik yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Menegakkan Hak Asasi Manusia: 

Demokrasi menjamin hak-hak dasar setiap warga negara tanpa diskriminasi. Melarang keras perbuatan yang melanggar HAM.

Mendorong Akuntabilitas Pemerintah: Demokrasi membuat pemerintah lebih akuntabel kepada rakyat melalui mekanisme pengawasan dan pertanggung jawaban.

Meningkatkan Partisipasi Politik: 

Demokrasi mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses politik. Dan generasi muda pun harus berpartisipasi dalam dunia politik.

Memfasilitasi Perubahan Sosial: 

Demokrasi memungkinkan terjadinya perubahan sosial secara damai dan teratur. Indonesia disebut negara karena hukum di Indonesia sangat kuat.

Mengembangkan Budaya Politik yang Sehat: Demokrasi membutuhkan budaya politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dialog, dan kompromi, saling menghormati satu sama lain.

Demokrasi di Indonesia masih terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan partisipasi aktif dari seluruh komponen bangsa, demokrasi di Indonesia diharapkan dapat menjadi lebih baik dan mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Kita harus saling menjaga tanah air Indonesia dan tidak ada kata membeda - bedakan sesama umat antar beragama, kita sama Dimata tuhan tidak ada yang beda semua mempunyai kekurangan dan kelebihan tidak ada yang sempurna yang sempurna hanyalah penguasa alam semesta ini. Cukup sekian dari saya semoga kedepannya bangsa Indonesia ini dapat berkembang dengan baik dan maju dapat menjadikan bangsa yang sejahtera dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun