Mohon tunggu...
Mochammad Imdad Royyani
Mochammad Imdad Royyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Hobi mancing dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

6 November 2024   06:25 Diperbarui: 6 November 2024   06:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila telah menjadi fondasi bagi keberagaman bangsa Indonesia. Lima sila nya Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan nilai-nilai luhur yang diharapkan menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. 

Beberapa fase-fase dinamika seperti, orde lama Pancasila digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai dasar ideologi negara. Namun, dalam praktiknya, Pancasila seringkali dipolitisasi dan diinterpretasikan secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok kepentingan. Dan orde baru Pancasila ditegaskan sebagai satu-satunya asas tunggal dan dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan. Implementasi Pancasila yang kaku dan berorientasi pada stabilitas politik seringkali mengabaikan nilai-nilai demokrasi. Dan terbuka ruang bagi beragam interpretasi terhadap Pancasila. Muncul berbagai tantangan, seperti radikalisme, intoleransi, dan korupsi yang menguji relevansi Pancasila.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika Pancasila perubahan sosial seperti nilai-nilai masyarakat, gaya hidup, dan teknologi yang mempengaruhi pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan politik di Indonesia sistem politik dan dinamika kekuasaan juga memengaruhi cara pandang terhadap Pancasila dan masih banyak sistem politik di Indonesia yang masih bermunculan. Pengaruh globalisasi juga dapat memicu timbulnya berbagai konflik di media sosial contohnya dan budaya global yang deras dapat membuat nilai-nilai Pancasila semakin banyak memicu terjadinya permasalahan. 

Konflik kepentingan perbedaan kepentingan antara kelompok seringkali memicu perdebatan dan interpretasi yang berbeda terhadap Pancasila. Dan berbagai tantangan Pancasila di era modern ini sangatlah banyak seperti, radikalisme yang menyimpang dari ajaran agama  mengancam persatuan dan toleransi terhadap bangsa, 

Intoleransi Ketidaktoleransian terhadap perbedaan agama, suku, dan ras mengancam kerukunan hidup berbangsa dan tidak saling menghormati sesama agama sering terjadi jug di negara ini, 

korupsi yang semakin lama semakin merajalela merusak kepercayaan masyarakat dikarenakan pejabat-pejabat sekarang memakan banyak uang rakyat sehingga masyarakat tidak percaya lagi terhadap pemerintah dan negara dikarenakan oknum tersebut. 

Hoaks dan ujaran kebencian banyak tersebar di medsos informasi palsu dan ujaran kebencian atau disebut juga bullying memicu timbulnya perpecahan antar sesama manusia. 

Perkembangan teknologi digital membuka peluang baru untuk menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila apalagi gen z sekarang serba teknologi yang seharusnya bisa menjadi penggerak bangsa ini untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. 

Pancasila sebagai dasar negara kita juga harus dapat menggatasinya agar kehidupan bangsa ini dapat berkembang dengan baik berupaya seperti:

memberikan atau mendidik nilai-nilai Pancasila sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan cinta tanah air supaya mengerti sejarah dan tujuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan melalui berbagai kegiatan seperti, peringatan hari besar nasional dan libur nasional, lomba-lomba agustusan yang biasanya diselenggarakan diberbagai penjuru dan Plosok Indonesia dan kegiatan sosial seperti kerja bakti, kerja rodi, kerja kelompok disekolah, Agara nilai-nilai Pancasila dapat tertanam dalam kehidupan kita.

Penerapan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi pemerintahan harus adil terhadap koruptor karena kebanyakan koruptor menyogok agar dapat terselesaikan masalah tersebut pemerintah harus adil terhadap masalah tersebut.

radikalisme yang sekarang sudah banyak berkeliaran dan tindak pidana lainnya yang harus adil sangat penting untuk menciptakan rasa keadilan di masyarakat.

masyarakat harus paham tentang literasi digital agar mampu menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh hoaks dan ujaran kebencian yang bersebaran dimedia sosial, kerjasama antar Lembaga, Kerjasama antar pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan media massa sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Pancasila. 

Peran  generasi muda juga dapat mengatasi problematika Pancasila generasi muda atau gen z merupakan aset bangsa yang sangat berharga, dan mereka memiliki peran yang sangat krusial dalam memastikan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila.

Mengapa generasi muda begitu penting? Karena Generasi muda adalah generasi yang akan memimpin masa depan bangsa. Mereka memiliki energi, kreativitas, dan semangat yang tinggi untuk membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia. Generasi muda adalah pewaris nilai-nilai luhur bangsa. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandunh dalam Pancasila tersebut. Generasi muda sangat akrab dengan teknologi. 

Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan melawan arus negatif dalam dunia media sosial. Generasi muda perlu memahami secara mendalam makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. 

Dengan memahami, mereka akan dapat lebih mudah untuk cara mengimplementasi kannya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus menjadi contoh yang baik bagi lingkungan sekitar dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti bersikap sopan dan ramah terhadap siapapun itu dan saling menghormati dan membantu dalam kehidupan sehari-hari. 

Gen z juga aktif dalam kegiatan sosial, generasi muda dapat belajar untuk berkolaborasi, saling membantu, dan peduli terhadap sesama tidak saling membantah atau bertengkar karena berbeda pendapat. 

Gen z juga dalam Menggunakan media sosial secara bijak karena media sosial bagi gen z alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi dan ide,  generasi muda harus menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan melawan hoaks serta ujaran kebencian yang bersebaran dimedia sosial kita harus dapat merubahnya dengan konten-konten bermanfaat dan berguna untuk semua orang, berpartisipasi dalam politik 

Generasi muda perlu terlibat dalam proses politik dengan cara menggunakan hak pilih, bergabung dengan organisasi kepemudaan, atau menjadi calon pemimpin bangsa agar dapat menjadi penggerak bangsa. Menjaga keragaman dan persatuan Indonesia negara yang sangat beragam, Generasi muda harus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antar sesama agama, ras, suku tidak saling membedakan bedakan. 

Contoh konkret peran generasi muda menjadi relawan Generasi muda dapat menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial, seperti bencana alam, pendidikan, atau lingkungan hidup. Membuat konten positif di media sosial membuat konten yang inspiratif, edukatif, dan menghibur dapat menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai positif. Mengorganisir kegiatan positif seperti mengadakan diskusi, lomba, atau kegiatan kreatif lainnya yang dapat menumbuhkan semangat kebangsaan dan persatuan.

Menjadi influencer Generasi muda yang memiliki pengaruh di media sosial dapat menjadi pengaruh model bagi teman-temannya ataupun masyarakat disekitar nya. Generasi muda memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dengan kesadaran dan komitmen yang tinggi, generasi muda dapat menjadi generasi emas yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan menuju Indonesia yang lebih maju. 

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Pancasila bukan sekadar kumpulan sila atau dasar negara, melainkan telah menyatu menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. Pandangan hidup bangsa terhadap Pancasila dapat dipahami melalui beberapa aspek yaitu 

*Nilai-nilai Luhur:

  Ketuhanan Yang Maha Esa: Kepercayaan terhadap Tuhan menjadi landasan moral dan etika bangsa. Setiap individu memiliki kebebasan beragama namun tetap menjunjung tinggi toleransi.

  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Menghargai harkat dan martabat manusia, tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. Nilai ini menjadi dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

  Persatuan Indonesia: Kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman menjadi perekat bangsa. Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu) menjadi semboyan yang menyatukan seluruh komponen bangsa.

  Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Demokrasi menjadi landasan dalam mengambil keputusan bersama. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam berpartisipasi dalam pemerintahan.

  Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat menjadi tujuan bersama. Keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan menjadi perhatian utama.

*Pancasila sebagai Pedoman Hidup:

  Sehari-hari: Nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling menghormati, tolong menolong, dan menjaga kerukunan.

  Bermasyarakat: Dalam bermasyarakat, Pancasila menjadi landasan untuk membangun hubungan yang harmonis dan menyelesaikan masalah secara musyawarah.

 Berbangsa dan Bernegara: Pancasila menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan bangsa. 

 

*Pandangan hidup bangsa Indonesia terhadap Pancasila sangatlah kuat. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi jiwa dan identitas bangsa. Namun, dalam implementasinya masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, upaya untuk memperkuat pandangan hidup terhadap Pancasila harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun