Mohon tunggu...
Mochammad fatur rahman
Mochammad fatur rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain di Dunia dan di akhirat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

11 Desember 2022   22:36 Diperbarui: 11 Desember 2022   22:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pascapertandingan laga BRI Liga antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu (01/10). Telah terjadi insiden tidak terbayangkan bahkan terjadi sangat fatal. Insiden tersebut menyebabkan ratusan nyawa terancam.

Berikur ini beberapa hal yang diketahui terkait tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Kerusuhan di Stadion Malang telah terjadi hal yang tidak diingikan bahkan terjadi hal sangat fatal. Kerena, usai pertandingan Arema FC Mengalami kekalahan yaitu 2-3 melawan Persebaya yang terjadi kekalahan di kandang sendiri di Stadion Kanjuruhan Malang pada sabtu (01/10).

"Terkait dengan proses pertandingan tidak ada permasalahan bahkan pertandingan berjalan sangat baik dan sponstanitas. Permasalahan ini terjadi pada saat usai pertandingan, terjadi kekecewaan suporter yang melihat tim kesayangannya tidak pernah mengalami kekalahan selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri. Karena, tim kesayangan kalah, suporter dari Arema FC tidak terima dengan kekalahan tersebut mereka langsun turun dari tribun dan terjadi kericuhan yang sangat fatal, dari 40 ribu penonton tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton mereka mencari pemain dan official untuk melampiaskan kekecewaannya disana suporter sangan bruntal menyerang suporter Persebaya. Kerena kericuhan berlangsung sangat fatal dan bruntal tim keamanan ikut serta turun ke tribun untuk mencegah penyerangan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk kelapang mengincar atau mengejar pemain dan official."

Penonton kehabisan oksigen karena peluncuran gas air mata

Karena kondisi semakin ricuh dan sangat gaduh yang dapat membahayakan keselamatan para pemain dan offoicial. Tim polisi langsung menembakkan gas air mata ke tribun karena suporter Arema menyerang petugas kepolisian sehingga banyak menyebabkan kerusakan pada Stadion Kanjuruhan Malang.

"Karena gas air mata itu, mereka ke kebingungan mencari jalan keluar ke satu titik di pintu keluar sehingga terjadinya penumpukan. Disitulah menyebabkan sasak nafas, dan kekurangan oksigen karena asap yang membara di Stadion".

Jumlah korban dengan insiden Kanjuruhan Malang

Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan malang. Terdapat korban dan tewas sejumlah 754 orang, 132 di antaranya dinyatakan meninggal sedangkan sisanya luka berat dan sedang. Dan korban luka tersebut dirawat di Rumah sakit terdekat.

Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Dalam hal ini banyak mengakibabkan para korban meninggal dunia dan luka luka karena di sebabkan terjadinya penumpakan massa.

"Terjadi penumpukan, menyebabkan banyak korban jiwa karena, mayoritas mengalami sesak nafas dan terinjak-injak karena kepanikan mereka".

Filosofi saya sebagai penulis terkaid Insiden Tragedi Kanjuruhan Malang

Tragedi Kanjuruhan termasuk tragedi terbesar dalam dunia sepak bola. Sebab banyak korban diantaranya luka-luka bahkan sampai meninggal dunia, akibat kerusuhan yang terjadi setelah lanjutan Liga 1 BRI antara Arema FC Malang dan Persebaya Surabaya, Hal ini telah menjadi perbimcangan dunia. Semoga hal seperti tidak terulang kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun