Mohon tunggu...
Mochammad Fahri Iqbal
Mochammad Fahri Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Protestan dan Semangat Kapatalisme_Max Weber

25 November 2024   20:00 Diperbarui: 25 November 2024   20:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, prof Apollo, 2014

Kesimpulan

Hubungan antara ekonomi dan agama adalah topik yang kompleks dan terus menarik minat para ilmuwan sosial. Max Weber memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam memahami hubungan ini. Teori Weber, meskipun telah banyak dikritik, tetap menjadi titik awal yang baik untuk memahami bagaimana nilai-nilai budaya dapat memengaruhi sistem ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

Pada tahun 1904 Weber menerbitkan buku berjudul The Protestan Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam buku ini Weber membahas etika berekonomi kalangan masyarakat Barat sejak abad ke-16 hingga sekarang. Lingkup kajiannya luas meliputi seluruh hubungan yang terjadi dalam berbagai corak agama dan masyarakat. Tesis Weber ialah bahwa kapitalisme yang berkembang didunia Barat disebabkan oleh etika Protestan yang didalamnya terdapat asketisme dalam dunia. Karakteristik etika tersebut yaitu bekerja keras, jujur, professional, hemat, dan penuh perhitungan. Hasilnya, surplus ekonomi yang diinvestasikan kembali kedalam usaha ekonomi produktif sehingga menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang pesat162 . Agama Protestan memiliki beberapa sekte seperti Calvinisme, Methodisme, Puritanisme dan lainnya, memiliki ciri etika yang sama menganggap aktivitas keduniaan sebagai acuan menjadi insan pilihan Tuhan. Kerja manusia apapun profesinya merupakan panggilan suci yang menimbulkan dampak kerja sungguh-sungguh, tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup namun juga misi menjadi insan pilihan Tuhan. Dalam Etika Protestan, aktivitas moral paling utama dan bernilai positif yaitu aktivitas dunia yang ditujukan untuk memperoleh restu tuhan. Berbeda dengan Katholik yang cenderung menarik diri dari dunia. Agama Katholik aktivitas dunia merupakan bentuk materialisme yang harus dihindari. Etika seperti ini menghambat ekonomi masyarakat suatu negara. Weber juga meneliti beberapa agama seperti Islam, Buddha, Hindu, Yahudi. Weber ingin membandingkan apakah ada persamaan antara etika Protestan dengan etika beberapa agama tersebut. Menurut Weber setiap agama memiliki etika ekonomi, namun apakah etika tersebut diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Etika ekonomi dalam agamaagama Asia sekedar "hiasan dinding" yang jauh dari praksis kehidupan seharihari. Jadi bukan ada atau tidaknya etika ekonomi, melainkan bagaimana etika tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari163 . Identifikasi Weber mengenai agama Protestan khususnya Calvinis sebagai akar kapitalis, karena perkembangan ekonomi berdasarkan revolusi agama. Salah satunya relevansi sikap hidup orang kaya (menang) dan miskin (kalah). Dalam Katholik Roma sebagai "publican" sedangkan orang kaya dalam Protestan sebagai pharisaic. Jika publican lebih dominan, maka perkembangan perekonomian menjadi sulit karena si miskin memiliki pembenaran kondisi atas dirinya dan si kaya merasa berdosa. Sebaliknya pharisaic akan merasakan kesuksesan segagai karunia tuhan dan si miskin merasa ini adalah cobaan sehingga untuk memperbaiki kehidupannya akan melakukan investasi ekonomi.

Daftar pustaka: https://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2692/1/Rr.%20Suhartini_Agama%2C%20Budaya%20dan%20Masyarakat%20dalam%20Perspektif%20Sosiologi%20Agama.pdf#page=158

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun