Mohon tunggu...
Mochammad Fahri Iqbal
Mochammad Fahri Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

17 Oktober 2024   15:11 Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:26 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panji Sosrokartono,dokpri Apollo, Prof 
Panji Sosrokartono,dokpri Apollo, Prof 

Gambar tersebut menampilkan metafora terkait dua tokoh simbolik, kemungkinan besar berasal dari filsafat Jawa berdasarkan ajaran Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952).
1. Metafora: Mandor "Klungu" (biji pohon asem Jawa – biji asam jawa).
Mandor Bukan Pemilik: Metafora ini menjelaskan bahwa seorang "mandor" (pengawas) bukanlah pemilik tetapi harus menunjukkan kesetiaan kepada pemilik kehidupan yang sebenarnya (Tuhan atau "Tuan"). Mandor mengikuti perintah yang baik, memikul tanggung jawab, dan mengembalikannya kepada Tuhan.

 2. Metafora : Joko Pering
Joko: Melambangkan semangat muda, simbol kesucian.
Pering (Bambu): Bambu merupakan lambang kesejatian dan kehati-hatian (eling) yang tiada tandingannya, melambangkan persamaan harkat dan martabat manusia. Ungkapan “Pring padha pring, weruh padha weruh” mengisyaratkan bahwa bambu (atau manusia) pada hakikatnya setara, mengedepankan kesederhanaan dan keseimbangan, sebagaimana ditekankan dalam Pertapan Pringgodhani (tempat kontemplasi atau refleksi).


Metafora ini menyoroti nilai-nilai kesetiaan, kemurnian, kesetaraan, dan perhatian dalam ajaran spiritual Jawa.

Panji Sosrokartono,dokpri Apollo, Prof 
Panji Sosrokartono,dokpri Apollo, Prof 

Raden Mas Panji Sosrokartono memiliki beberapa sifat dan perilaku yang mencerminkan karakter dan kontribusinya sebagai tokoh budaya, antara lain:

  1. Kreatif dan Inovatif: Sosrokartono dikenal sebagai sastrawan yang mampu menggabungkan unsur-unsur budaya Jawa dengan pemikiran modern, menghasilkan karya-karya yang inovatif.

  2. Peduli Terhadap Pendidikan: Ia sangat mendukung pendidikan dan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi kemajuan.

  3. Patriotik: Sosrokartono memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, berkontribusi dalam pergerakan kebangkitan nasional untuk memajukan bangsa Indonesia.

  4. Sosial dan Empatik: Karya-karyanya sering kali mengangkat tema sosial, menunjukkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

  5. Kritis dan Reflektif: Ia dikenal sebagai pemikir yang kritis, mampu menganalisis kondisi sosial dan budaya zamannya, serta menyampaikan pandangannya melalui tulisan.

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun