4. Keadilan (Adil) - Keadilan, memastikan bahwa setiap orang diberikan apa yang pantas mereka dapatkan dan diperlakukan secara adil.
konsep pembentukan kebiasaan Aristoteles dan proses menjadi orang baik melalui praktik kepemimpinan (Habitus). Berikut ringkasannya:
Proses Menjadi Orang Baik:
1. Peniruan, Replikasi, Peniruan (Imitasi, Replikasi, Meniru):
Langkah awal melibatkan belajar dengan mengamati orang lain dan meniru tindakan bajik.
 2. Internalisasi (Internalisasi):
Setelah ditiru, individu menginternalisasikan perilaku dan nilai-nilai ini, menjadikannya bagian dari kerangka moralnya.
 3. Aksi (Aksi):
Nilai-nilai yang terinternalisasi dipraktikkan melalui tindakan konsisten yang mencerminkan kebajikan tersebut.
 4. Kebiasaan (Kebiasaan):
Perbuatan baik yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan, membentuk karakter individu dan membentuk pola perilaku yang baik.
Bagaimana teori Leadership Aristotle?
Aristoteles menjelaskan bahwa sebuah materi yang di dapat dan akan di implikasikan tidak akan mungkin tanpa adanya suatu bentuk karena benda tersebut eksis.Logika dari Aristoteles adalah tentang bagaimana seseorang mampu dalam mengelolah sistem berpikirnya secara deduktif ( deductive reasoning),yang bahkan sampai saat ini masih di anggap sebagai salah satu dasar dari setiap pengetahuan tentang logika formal. Menurut Aristoteles,filsafat merupakan suatu ilmu atau pengetahuan yang meliputi suatu kebenaran yang terkandung di dalamnya.Oleh karena itu,Aristoteles menamakan filsafat sebagai Theology.Filsafat sebagai suatu refleksi dari pemikiran sitematis manusia tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat tumbuh di tempat atau sebuah ruang yang kosong. pemikiran dari Aristotels yang lahir dengan adanya sebuah teori dari Aristoteles adalah sebagai berikut :Â
a. Aristoteles tertarik kepada ilmu pengetahuan yang di miliki oleh manusia.Menurutnya,ilmu pengetahuan sesuatu hal yang digunakan manusia untuk menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya dan untuk mencapai kebahagiaan.Â
b. Aristoteles meyakini bahwa seluruh aspek kegiatan atau aktivitas manusia dapat dijadikan objek pemikiran dan analisis.Â