Mohon tunggu...
Mochammad Ariq Ajaba
Mochammad Ariq Ajaba Mohon Tunggu... Pramusaji - Mahasiswa Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus

Seorang mahasiswa yang berusaha peduli tentang dunia perpolitikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Buku: "Gelap Terang Hidup Kartini"

7 Mei 2022   09:46 Diperbarui: 7 Mei 2022   10:23 9178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: Perpustakaan Soepardjo Roestam BPP Kemendagri)

Saat usianya beranjak dewasa, karya beliau berupa cerita pendek sering dimuat di majalah sastra Horison dan jurnal sastra Solidarity, yang mana kedua wadah tersebut berasal dari negara Filipina. Selain itu, juga dimuat di Menagerie Zaman, Metra, dan Tenggara, keempat wadah yang berasal dari Negeri Jiran Malaysia. Adapun Buku Malam Terkahir yang berisi kumpulan cerpen tahun 1989, telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman oleh perusahaan Horlemann Verlag dengan judul Die Letzte Nacht. Buku tersebut diterbitkan kembali oleh Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) pada tahun 2009.

Prestasi menakjubkan lainnya adalah beliau berhasil mendapatkan Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori prosa tahun 2013. Beliau mendapatkan penghargaan tersebut karena telah menghasilkan karya buku berjudul Pulang: Sebuah Novel dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Lalu, dalam bidang pendidikan beliau mendapatkan beasiswa di Lester B. Pearson College of the Pacific di Victoria, Kanada. Lulus sebagai sarjana Political Science and Comparative Development Studies di Universitas Terent, Kanada.

Sinopsis :

Kartini adalah kontradiksi: ia cerdas sekaligus lemah hati. Ia menyerap ide masyarakat Barat tapi tak takluk pada adat. Ia feminis yang dicurigai. Ia dianggap terkooptasi oleh ide-ide kolonial. Tapi satu yang tak bisa dilupakan: ia inspirasi bagi gerakan nasionalisme di Tanah Air.

Kartini menyuarakan perubahan. Ia membawa perjuangan perempuan pada fase yang baru, tidak sekadar menuntut pengakuan tapi juga mengklaim keberadaannya dalam kehidupan bangsa.

Hidup Kartini begitu singkat, 25 tahun, namun gagasan-gagasan progresifnya tak lekang oleh zaman. Tulisannya menggambarkan perjuangan panjang di "ruang dalam" yang belum selesai sekalipun kemerdekaan di "ruang luar" sudah tercapai.

Kisah tentang Kartini adalah jilid perdana seri 'Perempuan-perempuan Perkasa" yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo April 201. Serial ini mengangkat, mengupas, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh-tokoh perempuan yang memiliki peran besar pada setiap zamannya.

Isi Resensi Buku :

Buku Gelap Terang Kartini menceritakan sosok Raden Ajeng Kartini, putri dari sosok Bupati Jepara Raden Mas Ario Adipati Sosroningrat dan sosok seorang guru agama M.A Ngasirah. Dalam buku tersebut dijelaskan secara rinci dan sistematis sosok Raden Ajeng Kartini sewaktu kecil atau sebelum masa pingit hingga beliau meninggal dunia. Sosoknya yang begitu menentang adat Jawa yang begitu kolot berupa berlakunya masa pingitan, poligami, feodalisme, ia lawan dan berontak demi kesetaraan dan keadilan gender. Beliau adalah teladan bagi seluruh masyarakat Indonesia utamanya kaum perempuan. Di dalam buku tersebut, juga menceritakan sosok R.A. Kartini yang sangat ingin memajukan kaumnya di bidang akses pendidikan dan ilmu pengetahuan.

 Tentang sifat keterbukaan R.A. Kartini yang banyak berkorespondensi dengan tokoh feminis Belanda salah satunya adalah Jacques Henrij Abendanon, membuat Belanda menarik perhatian dan memperhatikan nasib perempuan Jawa kala itu. Selain itu, sifat rela berkorban yang dimiliki R.A. Kartini juga dimuat di buku tersebut. Yang mana ketika beliau harus menyudahi mimpi nya untuk bersekolah di Eropa untuk menerima lamaran Raden Adipati Joyodiningrat supaya memberikan rasa berbakti kepada ayahnya, namun dengan catatan membangun sekolah perempuan di daerah Rembang, tempat tinggal R.A. Kartini beserta suami.

Keunikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun