Mohon tunggu...
Mochammad Al Ikhsan
Mochammad Al Ikhsan Mohon Tunggu... Bankir - Economic Research

Finance and Banking Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Manusia Memimpin Bumi

5 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 5 Juli 2021   18:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan semacam ini sebenarnya dapat dijawab dengan pemahaman masing-masing Agama di dunia. Namun kali ini saya akan membahas secara konseptual kenapa manusia menjadi raja planet ini dibandingkan dengan makhluk lain, misalkan hewan yang bertubuh besar yang notabene mempunyai kekuatan lebih besar daripada manusia. Tapi mengapa manusia?

Opini saya kali ini mengacu kepada narasumber sebuah acara di TED yaitu Yuval Noah Harari, untuk video lengkapnya bisa disaksikan di kanal Youtube TED. Yuval merupakan pengarang buku Homo Deus, Sapiens, dan beberapa buku best seller lainnya.

Jadi mengapa manusia?

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai insting bertahan hidup yang luar biasa dibandingkan dengan hewan lainnya. Mari kita berandai apabila ada satu manusia dan satu simpanse terdampar di pulau, siapa yang akan bertahan hidup? Akal kita akan berbicara manusia yang bertahan cukup lama. Mari kita andaikan 100 manusia dan 100 simpanse menghuni sebuah daerah, kira-kira siapa yang akan berkembang? Jelas manusia. Karena manusia mempunyai jiwa bekerja sama dengan satu sama lain, bertukar informasi penting dan saling berkomunikasi. Manusia daerah A dan manusia daerah B jika bertemu akan ada saling tukar informasi dan bekerja sama, beda cerita dengan hewan. Inilah yang membuat mengapa manusia bisa menguasai dunia. Social is the key, membangun bersama, fleksibel.

Bekerja sama memang tidak semua dengan tujuan baik, sejarah menampilkan sosial manusia menimbulkan peperangan, genosida, perbudakan dan hal kejam lainnya. Namun itulah mengapa manusia dapat menguasai bumi.

“Because humans are the only one that can cooperate both flexibly and in very large numbers”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun