Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) Tahun 2024 kembali menorehkan aksi dengan inisiatif program lingkungan yang inovatif. Kelompok 48 MMD UB memberi nama program tersebut (MESAM MESEM) atau memungut sampah menyapa seluruh masyarakat, program ini tidak hanya sekedar kegiatan bersih-bersih biasa, namun juga menjadi wadah edukasi dan aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan desa. Program ini memiliki tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Program Mesam-Mesem merupakan sebuah inisiatif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Brawijaya bersama Bapak Achmad Hidayat selaku Dosen Pembimbing Lapang menjadi ujung tombak dalam menggerakkan program ini. Dengan semangat muda dan ide-ide kreatif, mereka mengajak perangkat desa dan seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan gotong royong.
Kegiatan gotong royong yang dilakukan pun beragam, mulai dari membersihkan saluran air yang tersumbat, memungut sampah di sepanjang jalan desa, hingga menata kembali taman-taman kecil di area publik. Saluran air menjadi fokus utama karena seringkali menjadi sarang penyakit dan penyebab banjir. Dengan membersihkan saluran air secara rutin, risiko terjadinya genangan air dan penyebaran penyakit dapat diminimalisir. Jalan desa juga tidak luput dari perhatian. Sampah-sampah yang berserakan di sepanjang jalan tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga dapat mencemari lingkungan.
Kolaborasi yang erat antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program Mesam-Mesem. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator dan motivator, sementara perangkat desa memberikan dukungan penuh dalam bentuk kebijakan dan sumber daya. Masyarakat pun antusias berpartisipasi, menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan telah tumbuh di tengah-tengah mereka.
desa Penambangan juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat dan tentunya juga kalangan siswa sekolah dasar. Salah satu fokus utama dari sosialisasi yang diberikan adalah pemilahan sampah. Mahasiswa menjelaskan secara detail tentang jenis-jenis sampah, antara sampah organik (seperti sisa makanan, daun-daun kering) yang dapat diolah menjadi kompos, sampah anorganik (seperti plastik, kertas, kaca) yang dapat didaur ulang, dan sampah berbahaya (seperti baterai, lampu bekas) yang memerlukan penanganan khusus, seperti sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya. Mereka juga mengajarkan cara memilah sampah dengan benar, sehingga sampah dapat diolah kembali atau dibuang pada tempat yang sesuai. Melalui sosialisasi masyarakat serta generasi muda dapat memahami bahwa tidak semua sampah terurai dalam waktu yang sama seperti beberapa faktor, jenis, material, kondisi lingkungan, dan keberadaan mikroorganisme pengurai.Â
Mahasiswa Membangun Desa (MMD) UB Kelompok 48 diSelain mengedukasi dan membersihkan lingkungan, mahasiswa MMD UB juga memiliki inisiatif yang sangat inovatif. Mereka tidak hanya berhenti pada kegiatan mengumpulkan dan memilah sampah, tetapi juga melangkah lebih jauh dengan mengubah sampah plastik menjadi produk-produk yang bernilai jual. Kegiatan ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat  khususnya para ibu-ibu PKK.
Mahasiswa dengan telaten mencontohkan praktik pengolahan pada ibu-ibu PKK teknik-teknik dasar pengolahan sampah plastik. Mulai dari cara pencucian, pemotongan, hingga pengeleman semuanya dijelaskan secara detail. Dengan kreativitas dan keterampilan yang dimiliki  sampah-sampah plastik yang awalnya dianggap sebagai limbah, disulap menjadi berbagai produk yang menarik dan fungsional, seperti tas jinjing, dompet, tempat pensil, hingga aksesoris rumah tangga.
Keberhasilan pelaksanaan program Mesam-Mesem menjadi inspirasi bagi program menciptakan lingkungan bersih. Mahasiswa MMD UB berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini dan melibatkan lebih banyak pihak, seperti pemerintah desa, sekolah, dan masyarakat setempat, Dengan  adanya kesadaran dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang."(Harapan saya, dari program mesam mesem atau program memungut sampah menyapa seluruh masyarakat dapat tercipta lingkungan yang bersih melalui kegiatan membersihkan lingkungan secara bersama-sama ini dan untuk kedepannya semoga bisa menjadi program rutin di desa)." Ucap Pak Yudi Catur selaku PJ desa Penambangan.