Mohon tunggu...
Mochammad Alwi Hidayat
Mochammad Alwi Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja yang ingin ditulis. Seorang mahasiswa yang ingin berbagi pengalaman dan memberi manfaat kepada orang lain melalui tulisan. "Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah," Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN 56 UINSA Ajak Masyarakat Tambak Lekok Bijak Kelola Sampah, Gelar Workshop Bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan

22 Juli 2024   09:03 Diperbarui: 22 Juli 2024   09:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 56 UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggelar Workshop Kolaborasi Bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan.

Workshop kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan ini mengusung tema "Praktik Pengolahan dan Pemilahan Sampah Efektif".

Dalam workshop yang digelar pada Jumat, 19 Juli 2024 ini mahasiswa KKN 56 UINSA mengajak masyarakat Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur untuk lebih bijak mengelola sampah.

Beberapa cara efektif mengolah dan memilah sampah dijelaskan pada workshop ini. Mulai dari praktik pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu, tata cara membuat pupuk kompos mandiri, hingga membudidayakan Maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk menguraikan sampah.

"Ibu-ibu saya sengaja membawa sampah dari rumah yang saya yakin 1000 persen sampah di rumah ibu-ibu kondisinya seperti ini," terang Fasilitator Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Yeni Kirana.

Praktik pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu/ Dok. Pribadi/
Praktik pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu/ Dok. Pribadi/

Yeni menjelaskan langkah-langkah memilah sampah efektif seperti membedakan tempat pembuangan sampah organik, anorganik, dan residu. Kemudian, memilah sampah yang masih layak pakai seperti kardus maupun botol plastik.

Selain itu, dijelaskan juga cara membuang sampah pecahan kaca dengan benar. Yakni pecahan kaca tersebut dimasukkan dalam botol plastik sebelum dibuang.

Ini berguna agar sampah pecahan kaca tidak melukai seseorang saat dibuang.

Kemudian, untuk meningkatkan nilai sampah organik rumah tangga seperti sampah sayur-sayuran, kulit buah, popok bayi, dan lain sebagainya dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos (komposting). Ini mudah dilakukan secara mandiri dengan menyiapkan galon bekas yang diisi dengan tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun