Mohon tunggu...
Mochammad NadhirBayu
Mochammad NadhirBayu Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"PIRU SEHAT" Edukasi Pembuatan Pudding Herbal dari Ekstrak Daun Kelor dan Mengenai Manfaat Daun Kelor

9 Maret 2023   20:39 Diperbarui: 9 Maret 2023   20:43 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia informasi mengenai stunnting sangat tabu sekarang ini. Jadi pemerintah dan mahasiswa bekerja sama untuk meng-edukasi masyarakat  bahwa pentingnya mencegah stunnting agar bisa memajukan pertumbuhan anak yang sehat kepada Indonesa. Sebelumnya ini loh.. data yang diperoleh berdasarkan data yang didapat oleh DATABOKS bisa dilihat dalam data stunnting di Indonesia sebagai berikut: 

Bisa dilihat Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-enam yang dimana orang yang terdampak stunnting cukup banyak jadi sebagai mahasiswa di wajibkan untuk mengikuti program kerja nyata dimana mahasiswa membantu dan memberikan dampingan khususnya untuk mencegah stunting.

Ternyata mencegah stunnting tidak harus mengeluarkan banyak modal lohh... penelitian sudah memberikan data bahwa Duan Kelor menjadi bahan dasar alami sebagai MP-ASI yang dapat mencegah dan mengoptimalkan gejala stunnting. Daun kelor menjadi MP-ASI bagi ibu hamil dan balita Makanan Pendamping ASI harus diperkenalkan dan diberikan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan pencernaan anak. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% dari kebutuhan bayi 6-12 bulan. Sisanya harus  dipenuhi dengan makanan tambahan lain yang cukup jumlahnya dan bergizi (Yuliani dan Rofiqoch,2021)

Bisa dikatakan dampak yang cukup berbahaya bagi perkembangan anak bangsa karena Masa Balita adalah the point of return. Kekurangan gizi pada masa balita akan dapat menyebabkan gangguan serius bagi perkembangan otak yang mengakibatkan tingkat kecerdasan anak terhambat, dimana 80% pertumbuhan otak terjadi pada masa itu.

Jadi berperan sebagai pengedukasi ibu hamil dan balita untuk cegah dampak stunnting dengan cara pemberian pudding daun kelor dan juga tutorial cara menyajikan makanan dengan campuran ekstrak daun kelor

 Disini saya memberikan tata cara memasak pudding dengan campuran ekstrak daun kalor. Kenapa pudding? karena bahan yang dibutuhkan mudah untuk dicari dan juga kebetulan di Desa Pindahan Baru terdapat banyak sekali daun kelor yang dapat masyarakat gunakan untuk makanan pendamping bagi balita maupun ibu hamil

Dan juga saya memberikan leaflet dan juga poster sebagai komponen penyampaian informasi mengenai daun kelor kepada masyarakat diharapkan masyarakat bisa lebih memahami betapa pentingnya makanan pendamping bagi balita dan ibu hamil dan juga memberikan informasi bahwasanya untuk mencegah stunnting tidak perlu keluar uang yang banyak.

Diharapkan bagi semua masyarakat di Indonesia bisa mengambil ilmu yang saya dapat berupaya untuk mencegah dampak stunnting ke depannya dan juga menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang sehat, bebas stunnting untuk kemajuan bangsa kita HORAASSSS...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun