"Lihatlah!, betapa hatiku penuh cinta dan takut berpisah denganmu," ucapmu dalam diam
Aku pun kehilangan kuasa, tak berkata
Serombongan awan berusaha mengusap wajah matahari yang menyembunyikan kesedihannya
"Ini puisi untukmu, bacalah!, di saat kau rindu, aku akan datang di sesela baitnya," ucapku tanpa kata sembari meletakkan setangkai puisi di sudut hatimu
Lalu aku dan kau khusyuk dalam senandung pilu.
Muara Bulian, 29 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!