Mohon tunggu...
Mochammad Ridwan
Mochammad Ridwan Mohon Tunggu... Guru - Guru

menyumbangkan ide gagasan untuk kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi dan Transfer dalam Belajar Gerak

5 Desember 2023   11:11 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:15 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Dok Pribadi
Belajar gerak bukan sekadar aktivitas fisik semata, melainkan suatu proses yang melibatkan motivasi dan transfer pengetahuan. Motivasi menjadi pendorong utama dalam meraih keberhasilan belajar, terutama ketika membahas keterampilan motorik. Sebagai unsur psikologis, motivasi memainkan peran krusial dalam memotivasi individu untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan belajar gerak mereka. Terkait dengan hal ini, penelitian-penelitian psikologi pendidikan telah semakin menyoroti peran motivasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran gerak.

Dalam konteks belajar gerak, transfer pengetahuan memiliki implikasi yang signifikan. Transfer pengetahuan merujuk pada kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari satu situasi ke situasi lain. Dalam pembelajaran gerak, transfer pengetahuan memainkan peran penting dalam mengoptimalkan penguasaan keterampilan motorik dan memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya bersifat situasional. Penelitian empiris terbaru menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang memperhatikan transfer pengetahuan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran gerak.

Pendekatan-pendekatan inovatif dalam memahami motivasi dan transfer pengetahuan dalam konteks belajar gerak. Karya-karya terkini seperti penelitian oleh Vallerand, R. J., dan Houlfort, N. (2019) tentang teori motivasi berorientasi diri dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam pembelajaran gerak, serta penelitian oleh Hodges et al. (2020) yang menggali strategi pembelajaran yang mendukung transfer pengetahuan efektif dalam keterampilan motorik. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang motivasi dan transfer pengetahuan dalam belajar gerak menjadi landasan penting bagi pengembangan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran Gerak

Motivasi memegang peran krusial dalam konteks pembelajaran gerak, menjadi elemen kunci yang mengarah pada keberhasilan individu dalam mengembangkan keterampilan motoriknya. Fase pembelajaran gerak bukan hanya tentang fisik semata, melainkan juga tentang kekuatan psikologis yang mendorong individu untuk mengatasi tantangan dan mencapai puncak kemampuannya. Dalam subbab ini, akan dipelajari secara mendalam bagaimana motivasi memengaruhi proses pembelajaran gerak dari perspektif psikologis, memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pentingnya motivasi tidak terbatas pada awal pembelajaran gerak, melainkan juga membentuk landasan bagi pencapaian kecakapan motorik tingkat tinggi. Subbab ini akan menjelaskan bagaimana dukungan motivasional yang berkelanjutan dapat memainkan peran kunci dalam mencapai keunggulan dalam keterampilan motorik, dengan merujuk pada penelitian terbaru dan teori-teori motivasi seperti Teori Harapan dan Teori Kemandirian. Dengan memahami peran motivasi dalam setiap tahapan pembelajaran gerak, kita dapat merancang pendekatan yang lebih holistik dan terfokus untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran.

Dalam konteks neurologis, pentingnya motivasi dalam pembelajaran gerak ini juga akan mengeksplorasi dampak motivasi terhadap plasticitas otak dan pembentukan jalur saraf yang mendukung keterampilan motorik, ini akan digunakan untuk mendukung pemahaman tentang bagaimana motivasi yang tinggi dapat memperkuat koneksi otak-keterampilan motorik. Dengan demikian, subbab ini tidak hanya akan membahas pentingnya motivasi pada tingkat psikologis, tetapi juga merentangkan pandangan ke dimensi neurologis, memberikan wawasan mendalam tentang keterkaitan antara motivasi dan pembelajaran gerak yang efektif.

Faktor-faktor Penentu Motivasi dalam Konteks Pembelajaran Gerak

  • Faktor Internal (Kepercayaan Diri dan Minat Pribadi)

Dalam pembelajaran gerak, faktor internal seperti kepercayaan diri dan minat pribadi memainkan peran sentral dalam menentukan tingkat motivasi siswa. Penelitian terbaru oleh Deci dan Ryan (2017) menekankan pentingnya kepercayaan diri sebagai pendorong utama motivasi intrinsik. Siswa yang merasa mampu dalam menjalani aktivitas gerak cenderung memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan mengasah keterampilan motorik mereka. Selain itu, minat pribadi terhadap jenis gerakan atau olahraga tertentu juga memiliki dampak signifikan pada motivasi. Guru dan instruktur dapat membantu mengidentifikasi minat ini dan merancang pembelajaran yang membangkitkan semangat siswa.

  • Faktor Eksternal (Reward dan Dukungan Sosial)

Penghargaan eksternal, seperti pengakuan pencapaian, hadiah, atau bentuk penghargaan lainnya, dapat menjadi pendorong motivasi yang efektif dalam pembelajaran gerak. Studi oleh Vallerand, R. J., dan Houlfort, N. (2019) menunjukkan bahwa reward eksternal dapat meningkatkan tingkat motivasi ekstrinsik, terutama bagi siswa yang mungkin belum sepenuhnya terpikat oleh materi pembelajaran. Selain itu, dukungan sosial juga memainkan peran penting. Lingkungan sosial yang positif dan dukungan dari teman sekelas atau keluarga dapat menciptakan atmosfer yang mendukung, memotivasi siswa untuk mengatasi tantangan, dan terus berkembang dalam keterampilan gerak mereka.

  • Transfer Keterampilan dalam Konteks Pembelajaran Gerak

Dalam konteks pembelajaran gerak, penting untuk memahami konsep transfer keterampilan. Penelitian oleh Hodges dan Starkes (2020) menunjukkan bahwa transfer keterampilan terjadi ketika siswa mampu menerapkan keterampilan yang mereka pelajari dalam satu konteks gerak ke situasi atau aktivitas gerak yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang menekankan keterkaitan antara pembelajaran gerak dan aplikasi praktisnya dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mentransfer keterampilan tersebut. Integrasi antara pembelajaran dalam kelas dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari atau situasi olahraga nyata dapat memaksimalkan manfaat dari proses transfer keterampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun