Kasus yang melibatkan Sean Combs, atau yang lebih dikenal dengan P Diddy, telah menjadi sorotan dunia sejak 2023. Tuduhan yang dilayangkan kepadanya mencakup kekerasan seksual, perdagangan manusia, dan pemerasan yang sistematis dalam industri musik Hollywood. Dalam tulisan ini, saya akan memaparkan kronologi awal dari kasus yang melibatkan P Diddy.
Kasus ini dimulai pada 16 November 2023, ketika mantan kekasih P Diddy, Cassie Ventura, mengajukan gugatan hukum yang menuduhnya melakukan kekerasan, perdagangan manusia, dan pemerkosaan selama hubungan mereka yang berlangsung selama 11 tahun. Dalam gugatannya, Cassie mengungkapkan berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh P Diddy, termasuk memaksanya berhubungan seksual dengan pekerja seks laki-laki saat proses syuting, serta penganiayaan dan pemberian obat-obatan secara paksa. Salah satu tuduhan serius adalah insiden di mana P Diddy diduga memaksa masuk ke rumah Cassie dan memperkosanya pada tahun 2018, meskipun Cassie telah berulang kali menolak. Meskipun gugatan ini diselesaikan di luar pengadilan sehari setelah diajukan, hal ini memicu munculnya berbagai tuduhan baru yang lebih serius.
Pada 23 November 2023, muncul gugatan tambahan dari Joi Dickerson dan seorang penggugat anonim yang menuduh P Diddy melakukan pelecehan seksual dan penggunaan narkoba secara paksa pada awal tahun 1990-an. Kemudian, pada 6 Desember 2023, seorang perempuan yang tidak teridentifikasi menuduh P Diddy dan dua orang lainnya memperkosanya ketika ia berusia 17 tahun pada tahun 2003. Produser musik, Rodney "Lil Rod" Jones, juga mengajukan gugatan yang menuduh P Diddy melakukan pelecehan seksual yang tidak diinginkan dan pemaksaan tindakan seksual. Puncaknya, pada 16 September 2024, P Diddy ditangkap di New York dengan tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks paksa, dan transportasi manusia untuk tujuan prostitusi. Tuduhan ini berpotensi membuatnya dihukum penjara seumur hidup.
Dalam penggerebekan tersebut, pihak berwenang menemukan narkoba, tiga senjata AR-15 dengan nomor seri yang telah dihapus, serta lebih dari seribu botol baby oil dan pelumas. Bukti-bukti ini dianggap sebagai indikasi bahwa P Diddy telah melakukan penyiksaan fisik, emosional, dan verbal terhadap korban-korbannya. Permohonan jaminan sebesar $50 juta ditolak oleh hakim dengan alasan bahwa tidak ada kondisi yang dapat menjamin keamanan masyarakat. Pada awal Oktober 2024, muncul laporan bahwa sekitar 120 orang baru mengaku sebagai korban P Diddy. Pengacara mereka menyatakan bahwa korban-korban tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan, termasuk anak di bawah umur. Tuduhan terhadap P Diddy mencakup rentang waktu dari tahun 1991 hingga saat ini.
Tuduhan lebih lanjut menyebutkan bahwa P Diddy menciptakan organisasi kriminal yang terlibat dalam perdagangan seks, pemaksaan kerja, penculikan, dan penghalangan keadilan. Ia diduga menggunakan kekuasaannya untuk mengintimidasi dan menarik perempuan ke dalam lingkaran kehidupannya dengan janji hubungan romantis, sebelum memaksa mereka terlibat dalam aktivitas seksual. Dalam dokumen resmi, disebutkan bahwa P Diddy mengorganisir pesta-pesta yang disebut "freak offs," di mana ia diduga merekam aktivitas seksual yang melibatkan banyak orang di bawah pengaruh narkoba.
Pesta "freak off" yang diselenggarakan oleh P Diddy sering kali diadakan setelah acara-acara publik yang lebih dikenal, seperti "white parties." Meskipun awalnya terlihat sebagai pertemuan sosial biasa, pesta ini ternyata melibatkan aktivitas seksual maraton dan penggunaan narkoba secara berlebihan. Pesta tersebut bisa berlangsung selama beberapa hari, di mana para tamu terlibat dalam kegiatan seksual yang intens di bawah pengaruh obat-obatan, termasuk ekstasi dan ketamin. P Diddy diduga menyediakan obat-obatan ini untuk membuat para peserta tetap dalam pengaruhnya. Beberapa tamu dilaporkan dipaksa untuk berhubungan seksual di bawah ancaman atau pengaruh obat-obatan, dan kegiatan tersebut sering kali direkam sebagai alat pemerasan. Hanya tamu undangan yang diperbolehkan masuk, dengan pengamanan ketat untuk menjaga privasi dan mencegah kebocoran informasi mengenai apa yang terjadi di dalam pesta. Sejumlah selebriti terkenal seperti Jennifer Lopez, Usher, dan Leonardo DiCaprio disebut-sebut hadir dalam pesta tersebut, meskipun banyak dari mereka tidak terlibat langsung dalam aktivitas ilegal yang dituduhkan.
Dengan perkembangan terbaru ini, kasus P Diddy semakin mendapatkan bukti-bukti kuat dan kesaksian dari berbagai pihak. Proses hukum terus berjalan, dan publik masih menunggu hasil dari penyelidikan lebih dalam terkait tindakan-tindakan ilegal yang diduga dilakukan oleh P Diddy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H