Aku berlari hari ini, mengitari padang rumput, mengitari ladang dan mengitari lapangan yang akan terus di kelilingi oleh domba. Aku berusaha adapatsi, aku berusaha untuk belajar, aku berusaha untuk fokus dan aku berusaha untuk mencintai namun semuanya tak sesuai hasil.
Pendidikan hari ini seakan-akan di tanduk domba, pergi entah kemana, yang pasti di otakku, karakterku tetaplah seorang pendidik, walau pun kadang semuanya bisa berubah di hadapan semua orang. Â Aku menyakini, bahwasanya Tuhan memang kadang luar biasa, aku juga menyakini bahwasanya Tuhan memang kadang membuat sebuah rencana dan kadang Tuhan juga menghidupkan hal yang tak kasat oleh harapan.
Aku berusaha berkecimpung di dunia pendidikan, namun domba itu menanduknya begitu jauh, namun aku tak mempu berdiri dan aku juga tak mampu untuk melihat langit walau hari itu siang hari. Beginilah wajah pendidikan di karakterku, beginilah apa yang ada di hadapanku, dan beginilah lamunananku setiap  hari tentang pendidikan, jiwaku memang pendidik, namun sebagianya hilang di makan oleh banyak orang, lamunanku memang pendidik, namun semuanya hilang tanpa harapan dan jiwaku memang pendidikan namun fakta tak bisa menebak semuanya.
Aku menyadari duniaku hari ini begitu sempurna, aku juga menyadari hariku begitu luar biasa, dan aku juga menyadari kehidupanku tak akan sama dengan semuanya sampai langit. Walaunpun kadang aku tak mampu untuk berkata apa-apa sampai hati ini kembali dalam lamunan menuju sebuah kesuksesan.
***
Tulisan: mochammad syihabbudin
di bengal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H